Ada suatu hal yang membuat Felix seperti sedang kabur dari sesuatu yang bahkan tidak mengejar. Itu semata mata untuk melindungi Yeonjin.
Yeonjin, gadis kecil berfreckless mirip Felix sendiri dengan bibir tebal yang sering memberenggut maju dua senti kalau tidak dibolehkan makan ice cream.
Usianya genap Empat tahun bulan dua kemarin— anak penurut kesayangan Felix. Bahkan Felix rela memberikan apapun yang dimau Yeonjin kecuali satu hal— perihal ini kita bicara belakangan.
"Yeonjin—a, kamu nggak bangun? Ini sudah siang. Sebentar lagi masuk sekolah" selembut mungkin Felix membangunkan gadis kecilnya.
"Eung—Papi? Mowning~" sapa Yeonjin masih setengah sadar yang sudah diangkat Felix dan didudukkan, dibuka bajunya kemudian diusap usap pipi yang penuh bintang.
"Ayo bangun dong kesayangan papi— hari ini katanya Yeonjin mau jalan jalan ke kebun binatang sama teman teman"
"Oh iya hehehe—" Yeonjin itu sedikit terbuka matanya, menyipit melihat Felix kemudian terkekeh sebentar.
"Mandi ya?" Pinta Felix.
Yeonjin menyanggupi dengan mengangguk angguk. Namun tetap saja ketika masuk air yang berisi bak air hangat protes.
"Papi, Yeonjin kaget—" sikap dramatic Yeonjin ini kentara sekali, mirip seseorang kalau Felix bilang.
"Loh, tadi katanya udah siap mandi"
"Hehehe"
—
Turun dari mobil, Felix berputar ke bagian sisi lain. Yeonjin diturunkan perlahan sampai kedua kaki kecilnya menapak jalan.
Menuntun Yeonjin sampai depan taman kanak kanaknya sekarang.
"Hari ini kan jalan sama ibu guru, Nurut apa yang dikata ibu guru ya— Yeonjin kan anak pintar, Janji?" Felix berupaya Mensejajarkan tinggi, menjelaskan sesuatu hal.
"Iyah, Janji papi" Yeonjin berjanji.
"Terus kalau Yeonjin lapar makan ya sayang, udah papi buatin roti di kotak bekalnya, kalau haus ada air putih di botol airnya atau mau susu udah papi siapin sekotak— kalau Yeonjin pingin pipis izin sama ibu guru— terus gandengan sama teman temannya nanti dikebun binatang—" serentetan rangkaian kecerewetan Felix itu dibungkam dengan kecupan dibibir yang dilakukan oleh Yeonjin. Kebiasaan menurun dari— ah sudah lah lupakan saja hal satu ini.
"Papi, Yeonjin udah besar. Paham" balas sikecil dengan menaruh kedua tangannya dipipi Felix.
God Felix berkata dalam hati dan tertawa tawa.
"Baiklah papi percaya" angguk angguk Felix seraya memgecup kedua telapak tangan Yeonjin.
"Pi, Yeonjin pulang jam Tiga! Ingat Jam Tiga! Jangan telat Jemput iyah?"
"Iya sayang" balas Felix dan melepas anaknya pergi masuk ke taman kanak kanak.
—
Selama Felix mengerjakan sesuatu di kantornya, hari ini Felix kebanyakan melamun.
Memikirkan kenapa anaknya tiap hari tumbuh makin menyerupai orang yang bahkan sudah Felix blacklist di daftar hidupnya.
Felix kadang berpikir dan berdoa juga di minggu akhir pekan bahkan mengajak Yeonjin berdoa ke gereja. Berharap Yeonjin tumbuh jadi anak baik yang tidak menyerupai— apa sebutannya(?) Felix tidak sudi memyebut seseorang yang sudah menyuruh menggugurkan seonggok janin 3 minggu. Padahal kan kesalahan itu mereka perbuat dan sama sama harus menanggung konsekuensinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA
Truyện NgắnArena punya Hyunjin dan Felix Just Oneshoot or Twoshoot Au 👄 kapalgetek ©