Kelulusan Dan Penugasan Pertama

1.1K 84 25
                                    

Tanpa terasa akhirnya waktu yang dinantikan tiba, Pierre bersama dengan 143 taruna Atekad lainnya dinyatakan lulus dan siap untuk dilantik menjadi perwira muda.

Saat upacara pengumuman kelulusan tersebut, para taruna ini melakukan tradisi siram air oleh para junior dan semua orang yang hadir. Mereka boleh menyiramkan air ke tubuh para calon perwira remaja ini sebelum akhirnya mereka berkirab keliling kota Bandung dengan menaiki truk truk atekad dalam keadaan tubuh basah kuyup, menyanyikan lagu lagi ketarunaan dengan raut wajah penuh suka cita. Satu tradisi kelulusan baru dihadirkan oleh Angkatan 61, angkatan Pierre, mereka mengadakan acara potong kambing dan ayam untuk merayakan kelulusan mereka.

Malam harinya, Atekad mengadakan pelantikan terhadap para taruna yang dinyatakan lulus menjadi perwira remaja ini sebelum akhirnya nanti dilantik secara resmi oleh Presiden Soekarno di Alun alun Jogjakarta.

"Selamat atas kelulusannya, Pierre, " ucap Irma saat ia datang dalam acara pelantikan perwira remaja tersebut.

"Terimakasih, " ucap Pierre singkat.

"Sepertinya Irma akan sedih sebentar lagi berpisah denganmu, Pierre," bisik Pardan. Pierre menoleh dan menatap Pardan lalu tersenyum.

"Sedih juga pasti tidak akan lama. Kami kan masih bisa melanjutkan pertemanan ini toh?" ucap Pierre. Sesekali Pardan menatap Irma dan kawan kawan mahasiswi Ikip lain yang nampak mencuri pandang ke arah Pierre.

"Kamu ini memang sengaja atau memang tidak peka? Dia itu ada perasaan denganmu, Pierre. Berulang kali irma menanyakan padaku apakah kamu sudah punya kekasih. Artinya dia berharap untuk bisa lebih dekat denganmu melebihi teman, " Ucap Pardan. Pierre tersenyum dan menatap Pardan lebih dalam. "Apa kamu tidak menyampaikan pada Irma kalau aku masih belum tertarik untuk menjalin hubungan lebih dari sekedar berteman?" tanya Pierre. Pardan menghembuskan nafas panjang.

"Berulang kali sudah aku sampaikan, tapi Irma tidak percaya. Dia terlalu berharap padamu, Pierre. " Pierre nampak menghembuskan nafas panjang lalu sesekali menatap ke arah Irma sebelum akhirnya kembali menatap Pardan.

"Maka dari itu waktu kamu minta aku datang ke pesta ulang tahunnya waktu itu aku menolak karena aku tidak mau melambungkan harapannya menjadi lebih tinggi lagi. Sudah, tenang saja, Irma itu cantik, anaknya juga cerdas, dia pasti akan cepat mendapatkan jodohnya."

***

Sehari sebelum pelantikan, Pierre dan rekan rekan yang telah dinyatakan lulus tersebut bersama sama menuju ke Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang untuk mengambil ijasah dan berfoto bersama. Sebelumnya, Pierre telah mengirimkan surat kepada keluarganya di Semarang karena dirinya akan mengambil ijasah di Magelang untuk selanjutnya diangkat menjadi perwira remaja dengan upacara pelantikan yang akan dilaksanakan di Jogjakarta sehari setelahnya.

"Kamu kenapa tidak memegang ijasah seperti yang lain tadi saat di foto?" Tanya Mitzi. Pierre tersenyum lalu berkata, "Biar berbeda dengan yang lain. " Dalam foto itu, Pierre hanya duduk, menatap lurus ke kamera lalu tersenyum, sementara rekan lainnya menunjukkan ijasah mereka ke arah kamera fotografer yang mengabadikan momen tersebut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PATRIOT DARI BUMI PANORAMA √ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang