Pagi ini heesung sudah bergelut dengan dapur menyiapkan makanan untuk adik kecilnya yang tengah sakit
Tangannya telaten memotong-motong wortel itu
Tes
Satu tetes air jatuh ke tangannya, heesung menangis ia memotong wortel itu dengan perasaan sedih
Setiap kali jungwon sakit seperti ini membuat ia mengingatkan kejadian dihari kematian kedua orangtua mereka , adik kecilnya hampir kehilangan nyawa karena shock , ia takut ini kembali terjadi jungwon adalah satu-satunya alasan ia hidup
Alasan ia harus bertahan demi senyum adiknya itu, senyuman manis yang selalu membuat ia mengingat sosok ibunya, ia lebih memilih menderita asalkan adiknya selalu bahagia
Ia membunuh puluhan orang untuk melacak pelaku yang melenyapkan orangtua mereka bukan tanpa alasan ia tahu orang itu akan kembali dan Jungwon lah sasarannya kali ini
Pesan singkat itu yang menghantuinya membuat ia merasa was-was selalu tentang keselamatan adiknya
"Mainan lama sudah aku lenyapkan namun siapa sangka aku mendapat mainan baru, kau mengertikan? "
Tak
Pisau itu memotong dengan kuat tangan heesung mengepal erat
"Kak hee?" Panggilan itu membuat heesung segera menghapus air mata dan segera merubah ekspresi nya
"Kenapa turun ?kau masih demam"ucap heesung sambil memotong wortel itu
Jungwon hanya diam tak menjawab apapun
"Kenapa? naiklah aku akan segera menyelesaikan ini"ucap heesung
Pluk
Jungwon memeluk erat kakaknya sambil terisak
"Kak hiks maaf, aku selalu menyusahkan mu"ucap jungwon
Heesung berbalik menatap wajah adiknya, lalu memeluknya erat
"Jangan menangis jungwon, kamu tak pernah menyusahkan kakak"ucapnya mengelus rambut jungwon
"Aku minta maaf kak"ucap jungwon sambil mengusap pipi heeseung
"Kenapa minta maaf?"tanya heeseung sedikit terkekeh
"Kakak menangis lagi karena aku"ucap jungwon melihat jejak air mata itu
"Siapa bilang kakak menangis?, lihat kakak sedang memasak untuk mu ini karena memotong bawang,"ucap heeseung menunjukkan irisan bawang itu
Jungwon mengulum senyum nya kembali memeluk heeseung
"Kembalilah ke kamar, kakak akan segera kesana "ucap heeseung di balas anggukan oleh jungwon
Lelaki manis itu berlari kecil menaiki tangga itu , heeseung hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya
"Gimana perkembangan kerjaan Lo , Seung?"tanya Jay membuat ekspresi heesung berubah serius
"Masih nol Jay, Lo tahu dia sangat licik "ucap heeseung menatap Jay
"Lo harus sabar , ikutin permainannya dulu gue tahu dia selalu berada disekitar kalian"ucap Jay menepuk pundak heeseung........
*******************************
Uppppppppppppppppp