Take 5

21.4K 406 8
                                    

"Ughh..." gumamku sambil membuka kelopak mataku perlahan dan mencoba untuk bangun dari tempat tidurku sambil memegang kepalaku yang terasa sangat berat dan seperti mau pecah.

Kenapa kepalaku sakit sekali ya? pikirku sambil mencoba memijit kepalaku secara perlahan.

Aku mulai melihat sekitarku, Aneh, ini dimana? Kok bukan seperti apartemenku? aku berpikir dalam hati. Kutengok badanku,

"EH?!"

Aku kaget saat melihat badanku yang hanya terbalut sehelai kemeja putih bergariskan warna merah dan hitam yang saling bersilang dan jauh lebih besar dari tubuhku, padahal aku yakin kemarin aku mengenakan kaos putih bergambarkan hati yang bersayap dibalut dengan cardigan hitam yang menjuntai hingga lututku.

Aku mulai melihat lagi ke sekelilingku dan menutupi tubuhku yang terbalut kemeja kebesaran itu.

"Lee Kai?!" teriakku saat melihat ada sesosok pria kurus mengenakan kemeja putih dan celana hitam sedang tertidur di sebuah kursi.

Aku semakin menutupi tubuhku, Mungkinkah, semalam aku dan Lee Kai?! Atau jangan-jangan Lee Kai yang menggantikan pakaianku? Aduh! pikiranku kacau balau saat itu, hal-hal yang tak semestinya kupikirkan malah terlintas di pikiranku.

"Hoaam... Lho, sudah bangun Arin?" tanya Lee Kai sambil merentangan kedua tangannya ke arah atas dan membuka lebar mulutnya.

"Kau!" aku menunjuk Lee Kai dengan jari telunjukku.

"Ada apa? Lapar?"

"Kau, apa yang terjadi semalam?! Dimana bajuku! Dasar cowok brengsek!" teriakku sambil melemparkan bantal yang ada di belakangku ke arah Lee Kai, dan mengenai tubuh Lee Kai.

"Hei, tenang dulu dong, masa kamu gak ingat kejadian semalam sih?"

"Jangan mendekat! Demi Tuhan aku bisa melaporkanmu kepada polisi!!!" teriakku saat Lee Kai berjalan mendekatiku dengan salah satu tangannya berada di belakang tubuhnya dan yang satu lagi memegang bantal yang tadi kulempar.

"Ya ampun, Arina, aku itu tidak sebrengsek itu sampai akan menyerang orang yang mabuk sampai muntah begitu dan akhirnya pingsan, kalau aku akan melakukannya dengan seseorang aku akan pastikan kalau wanita itu dalam keadaan 100% sadar,"

Lee Kai sekarang berjalan menjauhiku, ia membuka korden jendela kamar, sinar matahari masuk dan mataku yang belum terbiasa dengan sinar pun mengecil dengan sendirinya. Salah satu tanganku secara otomatis menjadi paying bagi kedua mataku.

Marriage Act [COMPLETED] (EDITING-ON HOLD)Where stories live. Discover now