11

5.7K 752 142
                                    

"Makan dulu, Len

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makan dulu, Len." titah Andra saat mereka sudah duduk pada sebuah meja di restoran yang berada di samping danau.

Sebenarnya mereka ingin memilih tempat lesehan, namun karena Omah Alen yang tidak kuat jika harus berada diposisi duduk dengan kaki terlipat lama-lama, maka mereka putuskan memilih meja dengan kursi biasa.

Sedari tadi, Alen nampak sibuk dengan ponselnya. Sesekali membalas obrolan yang dilontarkan kepadanya dengan deheman kecil tanpa menggubris obrolan yang tengah menghiasi makan siang mereka.

Tak begitu lama hingga satu potongan daging ikan bakar bertengger di depan bibirnya. Itu ulah Andra, sengaja mendistraksi Alen dengan menyuapinya karena sedikit risih akan aktivitas Nalendra yang malah sibuk bermain ponsel saat waktu kumpul keluarga.

"Eh?" bingung Nalendra namun tetap menerima suapan tersebut.

"Makan dulu aku bilang."

Demi Tuhan, Alen hampir saja tersedak saat Andara menyebut dirinya dengan sebutan aku

Ia pun berakhir dengan batuk beberapa kali, membuat yang lebih tua cepat-cepat membawakan segelas air yang disambut seketika oleh Alen.

"Makannya pelan-pelan kenapa sih?"

Nalendra menatap sinis, lagi. Entah berapa kali ia dibuat kaget oleh ulah sang suami  yang bertingkah kepalang manis hari ini.

"Nak, pelan-pelan makannya." Omah yang berada di sebrang meja ikut mengingatkan.

"Hehe iya, Omah. Ini keselek duri."

Cebikkan mengejek datang dari mulut Sekala yang anteng menyantap hidangan. "Makanya gak usah manja, pake harus disuapin suami lo segala."

"Ih, gue lagi ngumpulin tugas nyaho!" sanggahnya sembari monodongkan layar ponsel ke hadapan sang kakak. Juluran lidah darinya pun tak lupa ia tunjukkan.

Usai pertengkaran kecil antara kakak beradik itu, terdengar deringan ponsel milik Andra dan nama sang ibu mertua lah yang tertera di sana.

"Len—Bunda?"

Bungsu Nalendra ikut mengeryit bingung, tak biasanya sang bunda menelepon kepada Andra tanpa memberi tahu dirinya lebih dahulu.

"Gih, angkat aja."

Yang lebih tua lantas mengangguk, "Andra permisi angkat telepon dulu sebentar." pamitnya pada yang lain.









›:‹













"Jadi selama ini jatah bulanan lo dipotong buat rumah?" 

Pertanyaan sama dilontarkan Andara pada sang teman yang tengah duduk di kursi penumpang untuk ketiga kalinya. Masih tak menyangka dengan kabar yang disampaikan oleh ibu mertuanya.

Married by Accident | hajeongwoo [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang