27; ⁰²

3.7K 607 436
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













I have no choice, sorry...














Hari ini lagi-lagi Alen harus menghabiskan waktunya seorang diri di apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini lagi-lagi Alen harus menghabiskan waktunya seorang diri di apartemen. Andara sudah pergi ke tempat Harsa dan mungkin lelaki itu akan pulang larut seperti biasa. Namun pagi tadi, Alen menangkap sesuatu yang tak biasa dari suaminya.

Ia menyadari Andara tidak mengenakan cincin pernikahan. Alen hapal betul bahwa Andara bukanlah orang yang senang melepas benda itu bahkan sejak awal mereka menikah. Namun kenapa sekarang ia berubah?

Pikiran Alen langsung tertuju pada semua ingatan buruk yang baru ia lalui. Tentang bagaimana hubungan mereka yang sama sekali jauh dari kata harmonis. Bagaimana mereka berdua selalu bertingkah seolah baik-baik saja. Tidak, keduanya tidaklah sedang baik-baik saja.

"Lo ada hubungan apa sih sama Aiden?" gumamnya pelan. Bahkan menyebut nama lelaki itu saja hatinya bak teriris belati nan menyakitkan.

Nalendra menghirup udara banyak. Apakah harus ia mengakhiri hubunga keduanya? Sepertinya Andara memang tak pernah serius padanya. Sepertinya lelaki itu memang tak pernah peduli dan hanya Alen yang memiliki perasaan selama ini.

Setelah berpikir beberapa saat, lelaki tan meraih benda pipih yang berada di meja ruang tengah. Menggulirkan layarnya hingga kemudian berhenti kala menemukan kontak seseorang yang sudah lama tak ia hubungi.

Menjilat bibir bawahnya sendiri, ada rasa cemas yang tiba-tiba datang padanya. Padahal tadi ia begitu bersemangat untuk berbagi keluhan pada orang tuanya. Namun entah mengapa nyalinya ciut apalagi kala terdengar dering telepon itu tersambung.

"Halo..." suara seorang wanita terdengar di seberang sana, membuat Alen meneguk ludahnya kasar sedang tubuhnya kembali berdiri meninggalkan sofa.

"Bu-bunda, apa kabar?" tanyanya dengan nada yang kepalang kaku. Sudah lama ia tidak bersitegur dengan sang ibu.

"Alen, ada apa—sebentar anak saya nelepon—maaf, bunda lagi di tempat les."

Married by Accident | hajeongwoo [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang