Andara memutuskan pulang ke kontrakan Yogas malam itu. Mengetuk pintu rumah tersebut tanpa memberi tahu sang empunya bahwa ia akan datang sebelumnya.
Pintu kemudian dibuka oleh Sadira yang bermalam di sana; nampak terkejut melihat penampilan Andra yang teramat kacau, lengkap dengan luka memar di pelipis kirinya. “Ndra, lo kenapa?”
Bukannya menjawab, lelaki jangkung malah melengos masuk dan langsung duduk pada sofa kosong tepat di sebelah Yogas.
Andara menengadahkan kepala pada sandaran sofa, lengkap dengan tangan kanan yang ia gunakan untuk menutup wajah. Bersamaan itu Sadira kembali duduk di karpet, ketiga pemuda yang awalnya tengah menonton film horor langsung menghentikan aktivitasnya begitu saja.
Yogas membenarkan posisi duduknya, saling berpandangan pada Dira dan Jake, terakhir pada Andra yang tak kunjung bicara. Meski penerangan saat itu sangat minim berkat lampu ruang tengah yang dipadamkan, pantulan sinar dari televisi nyatanya mampu menampakkan raut berantakan milik sang sahabat khas jika lelaki itu sedang dirundung masalah dengan pasangannya.
“Alen, bro?” katanya memegang bahu sempit Andra yang mengangguk lesu sebagai jawaban. “Salah paham deui?”
Mendengar hal itu membuat Andra menjauhkan tangannya dari wajah. Memijit pangkal hidung lalu terkekeh pelan dengan wajah memerah menahan tangis. “Nggak salah paham, gue aja yang selalu bikin salah.”
“Yang bantuin Aiden itu?” tanya lelaki blasteran sembari menatap dirinya.
“Mungkin seharusnya gue jujur dan minta izin sama Alen, terlebih gue sama dia udah nikah.” jelasnya tanpa menyadari lebih jika ia mengatakan hal itu di hadapan dua sahabat lainnya yang tak mengetahui terkait status pernikahan.
Jangan ditanya lagi, mata Sadira dan Jake Dinata yang menyimak percakapan tersebut sudah terbelalak dengan mulut menganga sempurna. Keduanya saling bersipandang menghasilkan sebuah tendangan kecil dari Yogastian yang coba hentikan tingkah laku tersebut.
“Mending lo sekarang ke kamar gue sana, istirahat.”
Lelaki itu memandang ke arah Yogas sebentar, lalu mengangguk dan mulai bangkit dari kursi. “Gue kamar ya barudak...” ujarnya berpamitan sambil berlalu.
Dan setelah itu riuh dari kedua lelaki yang berada di atas karpet terdengar. Menginterogasi Yogas yang nampak mengerlingkan mata tanda tak setuju dengan topik obrolan yang hendak dibawa.
“Jadi Andra udah kawin?” tanya Dira mengerjap beberapa kali.
Yogastian langsung meraih remot televisi. “Berisik anying, udah cepet puter lagi filmnya.”
“Anjir, Andra udah kawin.” kini giliran Jake yang berbicara, menutup mulutnya sembari membelalakkan mata.
“Sia pada kawin doang mah udah, apanan?” tukas Yogastian setengah kesal namun mampu menutup mulut keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident | hajeongwoo [ ✓ ]
Fanfictiondua pemuda yang berasal dari kota yang berbeda harus berbagi tempat tinggal saat haruto andara melanjutkan pendidikan di kota bandung. meski hampir setahun tinggal dalam satu atap, akur bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan keduanya. keadaan...