Andara melangkahkan tungkainya dari parkiran mobil menuju ruang kelas yang terletak di muka gedung kampus. Setelah mengantarkan Alen ke sekolah, lelaki itu tak bisa bersantai di kantin seperti biasa karena mata kuliah pertama di pukul 7.15 pagi sudah menanti.
Jarak beberapa meter menuju kelas, rokok yang semula ia hisap langsung dibuang ke aspal serta menginjaknya agar bara api tersebut mati. Berbenah diri seadanya, sebelum akhirnya mengetuk ruang kelas yang sudah terdapat dosen di dalamnya.
"Selamat pagi, Pak." sang dosen hanya menjawab dengan anggukan kepala, membuat diri Andra langsung berjalan ke bangku kosong yang tersisa.
"Nganter Si Manis dulu?" bisik Yogas dengan senyuman menyebalkan di wajah.
"Main manggil manis ke cowok gue, anjir?"
"Wah, udah cowok gue nih sekarang." Jake Dinata, teman sekelas mereka yang duduk di samping Yogas langsung ikut dalam obrolan serta menggoda Andra.
"Udah mulai teritorial si Andra, Bro." Jake dan Yogas tertawa hampir berbarengan, membuat Andra mengusap wajahnya malas karena ia kalah telak.
Sembilan puluh menit mata kuliah dilalui dengan banyak kantuk yang menerpa. Dan saat dosen mengucapkan terima kasih serta meninggalkan kelas, tubuh jangkung Andara langsung diregangkan membuat kursi yang ia duduki sedikit bersuara terkena kaki jenjangnya.
"Kopi?" Sadira atau yang sering disapa Dira mendekati ketiga sahabat tersebut.
Karena mata kuliah selanjutnya masih selang tiga puluh menit, jadilah Andara dan teman-temannya memutuskan untuk sekedar menyesap kopi di warung depan.
Tak butuh waktu lama hingga Andara duduk anteng di pinggir taman kampus dengan kopi hitam yang dituang pada gelas plastik di tangan. Asap yang mengepul dari sana menandakan kopi itu masih terlalu panas untuk disesap jadi ia dengan sabar menunggu terlebih dahulu.
Dira datang mendekat, merangkul pundaknya hampir membuat kopinya tumpah. Andara memandangnya sengit, membuat lelaki satunya terkekeh pelan seraya menepuk-nepuk pundaknya. "Udah berani dibawa dedek gemesnya sekarang?" senyuman yang terlihat dari mimik Yogas tadi pagi kini nampak berpindah di wajah Sadira.
"Apaan?" jawab Andra sekenanya. Menyesap kopi hangatnya setelah menyingkirkan tangan Dira dari pundak.
"Lo gak liat forum? Rame bro ada foto lo lagi digandeng—saha Gas namana teh?" teriak lelaki itu pada Yogastian.
"Alen." jawab Andara malas.
Forum adalah grup di telegram yang berisikan mahasiswa seangkatannya. Tak menyangka jika wadah yang dibuat untuk menyampaikan aspirasi dan segala persoalan kampus yang dibuat oleh himpunan malah dijadikan media bergosip semata. "Ngapain nyebar foto gue di sana, Anjir?"
Menggendikkan bahu, Dira turut menyesap minumannya kemudian mengeluarkan sebatang rokok. "Heboh, orang ganteng udah ada yang punya."
Andara tersenyum miring sambil menggelengkan kepala. Di kampusnya, hanya Yogastian yang tahu ia sudah menikah. Sedang dua teman akrabnya yang lain hanya tahu lelaki dengan tinggi paling menjulang tersebut menaruh hati pada sosok manis yang belakangan mereka ketahui tinggal bersama dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident | hajeongwoo [ ✓ ]
Fanfictiondua pemuda yang berasal dari kota yang berbeda harus berbagi tempat tinggal saat haruto andara melanjutkan pendidikan di kota bandung. meski hampir setahun tinggal dalam satu atap, akur bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan keduanya. keadaan...