Married by Accident | hajeongwoo [ ✓ ]

30

song rec;

I want you to stay...

Rintikan hujan di balik jendela menjadi pemandangan yang Andara saksikan hampir di empat puluh menit terakhir. Dengan selimut dan sebuah bantal yang sengaja ia bawa, lelaki itu memutuskan untuk tidur di sofa. Entah mengapa kamarnya yang terbilang kecil kini terasa begitu kosong tanpa kehadiran sang terkasih.

Pandangannya lantas ia arahkan pada  vas bunga berisikan mawar putih yang ia letakkan di atas meja, dirinya memindahkan rangkaian bunga untuk Alen ke sana. Sepertinya itu bukan ide yang buruk dibanding ia yang hendak memasukan rangkaian utuh tersebut ke dalam kulkas.

Membenarkan posisi tubuh, detikan jam terdengar semakin nyaring saja setiap waktunya. Apartemen yang teramat sepi menjadi hal yang semakin menyayat hati. Ia begitu merindukan sosok riang Alen di sana.

Lamunannya buyar ketika ponsel yang ia taruh di meja berdering. Andara tidak langsung mengangkat kala nomor asing terlihat di layar. Lelaki itu mendiamkan barang beberapa saat namun sepertinya si penelepon tak jua menyerah seakan memaksa untuk diangkat.

“Halo?”

“Andra...?”

Samar-samar terdengar suara seorang lelaki di ujung sana. Dan jika perkiraannya tidak meleset, Andara bisa menebak siapa penelepon tersebut.

“Ini Renjana—” lelaki itu melanjutkan.  “Alen hilang.”

Ia mengeryit bingung mendengar ucapan tersebut. “Dia di rumah nyokapnya. Lo ada perlu apa?” jawabnya santai karena memang ibu kandungnya sendiri yang telah memberi tahu perihal keberadaan Alen di Jakarta.

“Dia balik jam sepuluh tadi dari Jakarta. Alen minta gue jemput,”

Sedetik kemudian lelaki itu langsung berdiri menjauhi sofa, memandang pada jam dinding yang hampir menunjukkan pukul dua dini hari. Dengan rintik hujan yang makin deras, Andara sudah membayangkan segala skenario terburuk yang mungkin saja terjadi.