Entah bagaimana mulanya, namun saat ini Nalendra terlihat sibuk merapihkan baju guna dimasukan ke dalam koper. Junghwan mengusulkan ide untuk berlibur ke pantai bersama, sungguh mendadak, namun Alen dengan segera mengamini yang tentu saja tak dapat Andara tolak dengan teganya.“Kak Harsa gimana?” tanyanya di sela-sela aktivitas melipat pakaian.
“Ikut, nanti ke sini sekalian jemput Juju.”
Alen mengangkat kedua tangannya girang. Berdiri menghampiri Andra yang masih memilah baju dari dalam lemari.
“Ru...”
“Hn..?”
“Kalau Bunda tanya—jangan bilang lagi sama gue, yah?” ucapan itu berbuah tatapan penuh tanya dari Andara; namun sesaat kemudian senyuman hadir meski terlihat dipaksakan.
Alen menyadari bagaimana pasangannya berusaha keras agar membuat dirinya nyaman, menghindari berdebatan kecil yang mungkin akan menghasilkan pertengkaran di antara mereka. Ia cukup peka mengetahui segala usaha yang pemuda itu lakukan selama Alen kembali ke Bandung.
“Iya, Baby...,” Andara mengusak surai cokelatnya. “periksa lagi kali ada yang ketinggalan. Gue ke Yogas dulu yah Lenlen.”
Lelaki itu berlalu, meninggalkan Alen yang masih terduduk di lantai kamar yang beberapa hari ini ia tinggali. Selama itu pula Alen menyalakan mode pesawat di ponselnya, membuat keluarga yang mungkin mencari tak dapat menghubungi hingga saat ini.
Alen hanya perlu waktu. Perlu waktu untuk menjalani hidup yang benar ia inginkan. Ia butuh waktu untuk membuat dirinya bahagia, dan kebahagiaan itu hanya berasal dari kebersamaannya dengan Lelaki Andara.
Jadi untuk kali ini saja, izinkan Alen bersikap egois; menanggalkan sejenak beban yang dipikul seorang diri, tentang menjalani hidup dengan sempurna seperti yang selalu diagungkan oleh keluarganya.
“Bunda, maafin Alen.”
›:‹
Mereka tiba di area cottage tepat saat senja sudah terlihat. Diparkirkannya kendaraan oleh Andara seraya punggungnya ia sandarkan pada kursi dan menengadahkan wajah.
“Capek yah, Bee?” tanya Nalendra tanpa dosa. Memainkan leher lelaki itu dengan jemari, menusuk-nusuk jakun Andara hingga dirinya hampir tersedak.
Alen terkekeh menyaksikan hal itu. Tangannya meraih sebotol minuman yang sebelumnya mereka beli di swalayan kecil. “Nih minum, pulangnya mah gantian aja nyetirnya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident | hajeongwoo [ ✓ ]
Fanfictiondua pemuda yang berasal dari kota yang berbeda harus berbagi tempat tinggal saat haruto andara melanjutkan pendidikan di kota bandung. meski hampir setahun tinggal dalam satu atap, akur bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan keduanya. keadaan...