🌏 |3.| Cukup Egois 🌏

288 149 244
                                    

🎼 Aku Yang Salah - MAHALINI × NUCA 🎼

"Bukan egois, tapi untuk saat ini aku ingin kamu datang bukan sekedar bayangan. Membawa harapan dan kamu datang beri aku kebahagiaan. Hanya itu tidak lebih."

🌏 °°° 🌏

"Astaga Abang lo tu berdosa banget Alkena!" pekik Agis disusul kemarahan mendengarkan cerita pahit tentang terhapusnya naskah garapan yang sebentar lagi akan terbit.

"Tinggal 10 lembar lagi padahal!" geramnya.

"Ihhh gue jadi emosi sendiri kan!" Agis tak henti-hentinya mengumpati tindakan Alkana yang menurutnya sangat merugikan. Andai saja Kakaknya Alkena tahu jika lima tahun belakangan ini adiknya coba menuntaskan naskah yang Alterio tinggalkan.

Dia pikir mudah menyelesaikan naskah? Tidak ingin hiperbola mengenai karangan Alterio, tapi jujur Agis sendiri pernah membacanya dibuat meneteskan air mata. Naskahnya begitu sempurna mengisahkan Tuan dan Nona yang berjuang mempertahankan hubungan.

Begitulah naskah Tuan untuk Nona karangan Alterio yang dengan sengaja ia adaptasi dari kisah percintaannya sendiri. Tentang bagaimana Alterio mencoba memberikan kebahagiaan untuk Alkena meski dengan cara yang sederhana.

"Ya mau gimana lagi," pasrah Alkena tak lagi mempermasalahkan naskah yang terhapus.

"Terus batal naik cetak dong? Sayang banget naskahnya," kesal Agis mengeratkan gigi-giginya.

"Mungkin sebaiknya naskah Tuan untuk Nona nggak usah terbit," putus Alkena tidak ada komentar lanjutan membuat Agis tercengang. Kenapa Alkena bisa semudah itu menyerah? Ayolah padahal naskah itu adalah impian Alterio sebelum tiada.

"Lo susun ulang aja Ken! Gue yakin lo pasti bisa. Lagian lo juga udah tahu garis besar ceritanya. Ayolah sayang banget kalo nggak sampai naik cetak." Alkena membenahi posisi duduknya lalu membuang nafas kasar.

"Enggak deh, aku udah nggak tertarik selesain naskah itu," aku Alkena mengisyaratkan kebohongan.

"Kenapa?" tanya Agis.

"Kemarin Fathan marah-marah suruh buat lupain Alterio dan mungkin dengan terhapusnya naskah itu aku bisa lupa. Aku nggak menyalahkan Bang Kana sepenuhnya toh aku sendiri juga ceroboh," terangnya panjang lebar.

"Fathan?!"

"Bisa-bisanya lo dengerin ocehannya Fathan yang gak bermutu? Alkena lo pikir lah itu cowok mana ngerti soal perasaan? Yang jalani hidup lo sendiri jangan mau asal di perintah!" tegasnya tak suka dengan cara Fathan yang meminta Alkena berbuat seenaknya.

"Tapi dia bener Gis. Kita nggak boleh berharap sama orang yang udah meninggal," ucap Alkena disisi lain dia mencoba menguatkan hatinya.

Agis mengangguk mendengar jawaban Alkena yang setuju dengan permintaan Fathan. Sudah terlalu lama Alkena stuck di orang yang tidak bisa diharapkan lagi kehadirannya. Sudah terlalu lama Alkena menguatkan hati agar tak berpindah ke lain hati. Jadi apa ini sudah saatnya merelakan?

"Aku mau move on."

"Lo yakin? Kalau suatu hari nanti Alterio balik lagi gimana?"

Alkena terdiam beberapa saat. "Ya bagus kalau gitu berarti Mbak Helena gak kehilangan adiknya, Om Bambang gak kehilangan putranya," jawabnya tidak meninggalkan keraguan.

"Cukup Gis! Nanti ujung-ujungnya aku yang capek sendiri  jadi mending aku berhenti di sini aja," imbuhnya akhirnya Agis hanya bisa mengangguk mengerti maksud Alkena.

Rustic Jam 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang