🎼 Tak Ingin Usai - Keisya 🎼
"Lupakan kenangan masa lalu karena dihadapanmu masih ada masa depan yang seharusnya diperjuangkan. Jika tidak untuk bersatu setidaknya bisa jadi bagian proses pendewasaan."
🌏 °°° 🌏
Alterio tersenyum kaku dari kejauhan. Tampaknya hatinya sama persis seperti yang Alkena rasakan, rasa rindu itu masih belum juga hilang meski ada orang baru menggantikan. Rasa itu seharusnya lebur bersama waktu yang berjalan satu lustrum.
Sayangnya perasaan tetap perasaan.
"Huh!"
Asap rokok khas bau tembakau menganggu penciuman orang di sebelahnya. Kali ini adalah waktu perdana mereka memutuskan saling berjumpa tanpa melibatkan Alkena didalamnya.
"Tolong lepasin dia," pintanya tak menghiraukan anggapan buruk Alterio.
Lagi dan lagi Alterio masih asyik menghisap rokok. Gibraltar sedikit menahan geram mengapa Alterio minim respon, padahal ia sudah meminta baik-baik. Toh, dia sudah ada Ilena bahkan cantiknya saja melebihi Alkena lantas hal yang yang harus dipertimbangkan?
Alkena hanya perempuan biasa namun banyak lelaki yang diam-diam mengidolakannya. Sifat sedikit judes tapi terkadang lembut secara bersamaan menjadi daya pikat. Bibirnya sangat sulit tersenyum barang 5 cm kecuali pada orang tertentu.
Sikapnya yang pemberani saat menghadapi para berandalan juga bukan hal yang main-main. Yang paling berkesan dari saya pikat Alkena ialah sikap ambisius dan pantang menyerah. Terlihat lemah dari luar tapi kuat tanpa disadari.
"Makin baik aja hidup lo," komentar Alterio tersenyum miring.
"Berkat lo juga," jawab Gibraltar.
"Tenang aja gue udah sama Ilena. Buat dia bahagia terus jangan sekali-kali buat dia kecewa, dia orangnya suka pura-pura kuat padahal lagi banyak masalah."
"Jangan buat nangis. Kalo bisa buat dia nangis cuma karena alasan bahagia," lanjut Alterio segera membuang puntung rokok lalu menginjaknya hingga mati.
"Lima tahun gue udah coba itu tapi Alkena masih belum lupa sama masa lalu. Apalagi sekarang dia udah tau kalo lo selamat kecelakaan kapal." Ada hembusan nafas kasar dari Gibraltar.
"Itu bukan salah gue, lagian lo ngapain ngajak dia ke Bukittinggi? Udah tahu gue males ke Jakarta ngapain lo malah bawa ke sini." Alterio tak habis pikir kenapa Gibraltar gegabah mengajak Alkena pergi padahal dua tahu jika Alkena tidak akan pergi dari rumah tanpa sebab.
"Gue nggak sengaja buat dia nangis."
Alterio tertegun segera menoleh menatap Gibraltar bak tak memberikan ampun. "Lo apain dia? Kalo lo macem-macem gue nggak segan-segan obrak-abrik hubungan kalian," ujar lelaki berahang tegas penuh penekanan tiap katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rustic Jam 2
RomanceAlkena kembali dipermainkan sangkala. Ini adalah perjalanan panjang yang menyisakan kenangan dalam kurun waktu satu lustrum, dalam rindu berbalut luka ia tuang bersama aksara. Pertanyaannya adalah, "Bagaimana jika kelak dia datang lagi?" Apakah mung...