🌏 |1.| Alkisah Baru 🌏

489 176 298
                                    

🎼 Pesan Terakhir - Lyodra 🎼

"Kisah kita memang tak sempurna tapi aku yakin kenangannya tak akan pernah terlupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kisah kita memang tak sempurna tapi aku yakin kenangannya tak akan pernah terlupakan. Dan semua terlalu indah untuk bahan nostalgia."

🌏 °°° 🌏

Satu lustrum berlalu ...

Alkena kembali menata hidupnya. Mencoba menjadi versi terbaik sebagai manusia dengan lebih dekat pada sang Khaliq tak lupa pula memanjatkan doa terbaik untuk orang terkasih di Surga. Dia lebih mengecap banyak syukur atas nikmat hidup yang kini kelimpahan kasih sayang.

"Tumben serius mukanya." Alkana menghampiri Alkena yang tengah berkutat pada layar monitor.

"Abang!" teriaknya berwajah kesal menoleh pada Alkana yang menyilangkan tangan di dada begitu puas.

"Kenapa? Emosi?"

"Kesel?"

"Jengkel? Mau ngamuk?" tanya Alkana mengencerkan godaan pada sang adik.

Alkena kembali menyalakan tombol power karena komputernya sempat mati akibat ulah jahil sang kakak. Sendari tadi dirinya memang tak menanggapi ocehan kakaknya, telinganya sudah bak tersumbat benda padat.

"Bang Kana!" teriaknya jauh lebih keras dari sebelumnya.

"Suka deh kalau liat orang emosi," ceplosnya tak berdosa lalu menjatuhkan tubuhnya ke ranjang berseperai monokrom.

"Pergi dari kamar Alkena!" usirnya menarik sang kakak agar bangun dan keluar dari kamarnya.

"Punya adik gini amat!"

"Please, Bang Kana jangan buat Alkena makin emosi. Mau aku aduin ke Mbak Helena?" ancam Alkena sudah dengan wajah amat berapi-api.

"Siapa takut?"

Gadis bersurai panjang kian jengkel. Netranya kembali fokus pada monitor, otaknya terus berpikir menghitung hasil grafik penghasilan bulan ini. Dia sudah mencoba fokus namun sang kakak tetap tak memberikan waktu untuknya.

"Ngetik apa sih?" Alkana berjalan mendekati adiknya berwajah setengah frustasi.

"Bang Kana!" pekik Alkena tak bisa menahan amarahnya.

"Uluh-uluh adikku marah jadi tambah cantik,"

Bugh!!

Pukul keras Alkena layangkan untuk sang Kakak. Hatinya benar-benar meradang karena ulah jail sang kakak tak tepat waktu. Tiba-tiba air matanya lolos tanpa sebab. Alkana yang melihat hal tersebut pun heran bukan main.

"Dari semalam Alkena coba buat selesain ini. Otak Alkena udah buntu tolong kerja samanya, jangan ganggu Alkena kenapa sih?!" katanya terus senggukan.

Rustic Jam 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang