🎼 Rela - Shanna Shannon 🎼
"Hilang mu sudah di wajarkan meskipun begitu pergi mu masih menjadi tanda tanya besar tentang apa yang sebenarnya terjadi? Dimana pun kamu berada aku disini masih merindukanmu."
🌏 °°° 🌏
"Tumben seorang Alkena ajak kita ketemu," Alkena berdiri menyapa Agis yang datang bersama sang kekasih.
"Ada yang serius pasti," sambung Elvan baru duduk setelah menarikan kursi untuk Agis. Oke, cukup romantis.
Alkena masih diam karena menunggu seseorang yang belum juga datang. Matanya resah menelisik kesana kemari. Berbagai pesanan telah tersaji di meja namun Alkena masih enggan meliriknya. Kemana Fathan pergi? Pamitnya ke kamar mandi lalu kenapa bisa selama sekarang, hampir 30 menit bayangkan saja.
"Cari apa Ken? Ini pizza keburu dingin."
Padangan Alkena tertuju pada sahabatnya yang tengah bermesraan saling menyuapi satu sama lain. Sopan kah begitu di depan jomblowati? Untung Alkena tidak iri melihat keuwuan dua sejoli di depannya.
"Ini lo nunggu Mas Brian apa Mas Fathan?" tanya Elvan.
"Oalah lagi nunggu Mas doi to pantes duduk nggak tenang," ejek Agis baru paham.
"Sabar! Menunggu itu berat."
Tak berselang lama akhirnya dari arah timur Fathan berjalan mendekati meja mereka. Alkena bisa bernafas lega sekarang, kalau saja dalam 5 menit lelaki itu tak keluar maka dengan terpaksa Alkena akan datang ke toilet pria hanya sekedar untuk mencari Fathan.
"Ekhm,"
"Adem atinya ya Buk!" oceh Agis terang-terangan menyindir Alkena.
"Udah tau caranya senyum sekarang tadi asem banget itu muka." Elvan berdiri menggeser kursi agar muat untuk berempat.
Seulas senyum yang terbit dari Alkena juga Fathan sadari, kalau seperti ini dirinya merasa bersalah karena membuat Alkena menunggu lama. Matanya kembali melirik ke arah meja dan benar saja gadis yang duduk di sampingnya sama sekali belum memakannya.
"Tadi ngambek gegara lo lama Than, heran deh jadian enggak tapi saling sayang iya itu hubungan apa namanya bestie?"
"Berasa digantung ngerti nggak?"
"Enggak," jawab Alkena dan Fathan kompak saling menatap dan mengunci pandangan satu sama lain. Lagi-lagi Agis hanya menatap heran melihat arti padangan mereka.
"Kompak ya?"
"Harus dong!" seru Alkena menatap pada Fathan yang sulit dijelaskan.
"Gue nggak yakin kalo lo cuma anggap Alkena kayak adek sendiri." Elvan kembali mengatakan pernyataan yang menurutnya tidak masuk akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rustic Jam 2
RomanceAlkena kembali dipermainkan sangkala. Ini adalah perjalanan panjang yang menyisakan kenangan dalam kurun waktu satu lustrum, dalam rindu berbalut luka ia tuang bersama aksara. Pertanyaannya adalah, "Bagaimana jika kelak dia datang lagi?" Apakah mung...