Update!!
Hampir aja gak jadi update tadi, tiba tiba lebih dari setengah part ini hilang panik banget, untung masih bisa di pulihkan kembali, jadi masih bisa update hehehe.
Happy Reading 🥰
Saeron telah sampai di rumah sakit, ia berjalan setengah berlari mencari kamar Jian, di depan kamar Saeron bertemu Nakyung tapi ini bukan waktunya mereka adu mulut Jian lebih penting sekarang.
"Permisi.." sapanya pelan.
Focus orang orang yang berada dalam kamar Jian tertuju pada Saeron, matanya melotot mendapati Rektor campus berada di kamar Jian, dengan segera ia menunduk menyapa ramah pada Baekhyun.
"Mama!" pekik Jian girang, anak itu segera duduk beranjak ingin turun dari ranjangnya.
"Eh! jangan..." cegah Saeron menghampiri Jian "baringan lagi ya" perintahnya lembut.
Anak itu tersenyum kembali berbaring "tadi Jian telfon Mama tapi gak tersambung" adunya pada Saeron.
"Oh iya... tadi Mama jumpa dosen jadi gak boleh pegang ponsel, maaf ya.." sesalnya menggenggam jemari Jian.
"Gak papa kok, Mama sekarang udah datang, kalo Jian sakit Mama pasti datang Jian mau sakit aja terus biar sama Mama"
Mata Chenle melotot mendengar perkataan Jian "Bang anak lo kayaknya mulai gak waras deh" bisiknya pada Renjun.
"Diem lo!"
"Sepertinya banyak yang jaga Jian Kakek sama Nenek balik aja deh" Kata Taeyeon pamit pada Jian, tak lupa keduanya mencium Pipi cucunya sebelum pergi.
"Hati hati di jalan Kakek Nenek" ujar Jian.
"Iya sayang... Tolong ya Saeron Papanya Jian soalnya gak becus jaga anaknya, jadi minta tolong Mamanya aja" Sindir Taeyeon sambil melirik pada Renjun yang telah duduk di sofa dengan Chenle.
Renjun memutar bola matanya malas, kode nih kalau hubungannya dengan Nakyung akan terancam sebentar lagi, gak cukup Papa bahkan Mamanya telah mengenal Saeron sekarang.
"Iya Buk.. saya akan jaga Jian"
"Bagusan ini nih... dibanding yang di luar" sindir Baekhyun, setelahnya ia menarik istrinya keluar dari kamar Jian.
"Ngeselin banget orang tua" dumel Renjun.
Sedari tadi Chenle terus terusan memperhatikan Saeron, berfikir keras seperti pernah melihat gadis itu tapi dimana? otaknya berputar mencari dimana ia bertemu dengan Mama Jian ini pertama kali, ketemu.
"Bang, Mama Jian gue pernah ketemu deh kayaknya"
"Emang pernah" jawabnya malas sambil mengunyah cemilan.
"Ah.... gue ingat! dia bukannya gadis yang lo—"
Renjun membekap cepat mulut Chenle dengan telapak tangannya agar tak lagi melanjutkan omongannya.
"Lo diem gak! jangan bongkar rahasia gue di sini bodoh...!" ancamnya berbisik pada Chenle.
Chenle menganggukkan kepalanya setuju.
"Kenapa dia bisa jadi Mama Jian Bang?"
"Panjanglah ceritanya, salah gue juga sih sebenarnya"
"Btw Bang gue lihat lihat lo berdua cocok kok, sikat ajalah... tinggalin cewek lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama {Huang Renjun}
Fanfiction"Papa bilang, kalau papa punya teman perempuan tidur dikamar, itu pasti Mama" ucapnya dengan polos yang membuat Saeron gemas. "Good Morning Mama" sapa pria mungil itu sambil terseyum. Dedek dedek jangan mampir book ini buat 🔞 Orang dewasa 😌