Update!!!!
Maaf sebelumnya ya aku bakal hapus 18 coret dari judul besar book ini, untuk meminimalisir pembaca yang hanya ingin membaca karna ada adegan 18+ aja wkwkwk
(Authornya ketawa jahat sekarang)
Dan kemungkinan semua book akan aku hilangkan judul 18 coretnya hahaha
Jangan tanya adegan 18 nya dimana, ada kok tapi belum sekarang 😂
Happy Reading 😊
Hari ketiga
Gatal di badan Jian telah berkurang Saeron semalam menemani Jian hingga anak itu merengek memintanya untuk tinggal, tapi tentu saja Renjun menghalangi keinginan Jian karna Nakyung masih stay di apartemennya.
Drama Jian menangis, menjerit hingga meronta semua turut mereka saksikan hingga Jian terdiam lagi atas pengertian dari Saeron, entah apa yang membuat anaknya diam Renjun tak mengerti juga hingga sekarang. Jian keluar dari kamar ingin menikmati sarapan paginya tapi wajahnya merengut kesal melihat Nakyung mengelus elus pipi Papanya.
"Papa tuh cuma punya Mama" gumamnya pelan sehingga tak di dengar oleh keduanya.
"Hai sayang" sapa Renjun dengan senyuman.
Menurut Jian dirinya belum berbaikan dengan Papanya sampai sekarang, jadi ia tak ingin menjawab sapaan Papanya.
"Dimakan ya Jian.. tante yang masak lo.." tangannya menyendok beberapa lauk cumi ke piring Jian.
"Ini apa?" tanyanya pada Nakyung.
"Ini cumi-cumi khas tante buat untuk Jian" bohongnya, karna sebenarnya masakan pagi ini buatan pembantu Nakyung dari rumahnya.
Demi merebut hati Renjun dengan sengaja gadis itu mengabari pembantunya untuk mengirim masakan rumahan pagi pagi buta sebelum Renjun dan Jian terbangun dari tidur, melihat wajah Jian yang terlihat ragu mencicipi makanan dihadapannya Nakyung mendekat ke samping Jian.
"Dimakan! awas kalo gak habis" ancamnya berbisik di telinga Jian.
Renjun melihat kedekatan nyata antara Jian dan Nakyung nampak tersenyum tipis, akhirnya tak ada halangan untuknya dan Nakyung bisa bersama nanti.
Jian dengan cepat menghabiskan nasi beserta lauknya agar bisa dengan cepat masuk kamar, berhubung ia masih libur karna sakit kemarin.
"Mau kemana sayang?" cegah Renjun melihat Jian ingin meninggalkan meja makan.
"Mau ke kamar Papa"
"Nanti Jian gak papa kan di rumah sendiri, Papa sama Mama mau pergi keluar"
Anak itu hanya mengangguk ada sedikit rasa kecewa di hatinya, biasanya Papanya selalu mengajak Jian kemana pun pergi apalagi kalau jalan jalan, ini kali pertama Papanya mengabaikan dirinya membuat Jian ingin menangis.
"Iya gak papa" balasnya dengan pelan lalu berbalik lari menuju kamarnya.
"Kita gak papa gak ngajak Jian? aku gak pernah ninggalin dia sendiri di apartemen minimal dititip sama Kakeknya"
"Gak papa sayang, Jian udah gede loh.. udah bisa mandiri, kamu gak pernah ngajak aku jalan ini udah hari ketiga aku di apart kamu"
"Iya iya.. nanti kita jalan"
Renjun sedikit khawatir meninggalkan anaknya sendiri tapi ia akan sesegera mungkin kembali tak akan lama di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama {Huang Renjun}
Fanfic"Papa bilang, kalau papa punya teman perempuan tidur dikamar, itu pasti Mama" ucapnya dengan polos yang membuat Saeron gemas. "Good Morning Mama" sapa pria mungil itu sambil terseyum. Dedek dedek jangan mampir book ini buat 🔞 Orang dewasa 😌