16. Talk

2.6K 231 288
                                    

Update!

Maaf ya agak lama hehehe




Semoga semua rasa penasaran kalian akan terjawab di sini, tapi ya kalau ngerti juga dengan tulisanku wkwkwk

Aku tuh lagi kaku nulis 🤣🤣




Segala typo dan segala kesalahan dalam penulisan atau penyampaian akan di revisi kapan kapan
























Keduanya terdiam di pinggir ranjang Renjun dengan badan saling memunggungi, tak ada yang ingin memulai pembicaraan keduanya sibuk dengan fikiran masing masing, tadi setelah bangun dari tidur Renjun langsung berguling terjatuh dari ranjangnya karna wajah pertama yang ia lihat adalah wajah Saeron.

Dengan cepat Renjun menyadari mimpinya adalah nyata, Saeron dalam mimpinya nyata di hadapannya sekarang.

Baik Renjun atau Saeron telah memakai pakaian masing masing, tapi gadis itu memakai baju Renjun yang terlihat kebesaran di badannya jangan tanya bagian dalam Saeron dirinya masih telanjang hanya baju kebesaran Renjun yang menutupi badannya sampai paha.

"Maaf" ucap Renjun.

"Buat apa? kejadiannya juga udah lewat" jawabnya dengan posisi duduk memeluk lutut.

"Aku mabuk" cicitnya pelan dengan sesal.

"Jadi.... kau Injun?" tanyanya mengalihkan.

Mendengar namanya di sebutkan Renjun berbalik menatap punggung Saeron.

"Kau bahkan tak mengingatku Sae.."

Saeron membalikkan badannya agar berhadapan dengan Renjun.

"Coba ulangi" pintanya.

"Kau tak mengingatku!" tegasnya.

"Jangan asal menuduh Renjun! secara logika kita bertemu saat SMA dan itu hanya di bus, aku gak ngerti dibagian mana aku tak mengingatmu sedangkan kamu gak pernah sedikitpun memperlihatkan wajahmu padaku"

Renjun baru ingat, dulu dirinya seorang yang pemalu selalu bersembunyi di balik tudung jacket kebesaran di badannya, bahkan perkenalan awalnya dengan Saeron ia hanya menyebutkan nama panggilan masa kecilnya bukan nama asli.

"Apa aku salah Renjun?"

"Maaf Sae..."

"Bahkan kamu gak mirip Injun lagi" tuturnya "Injun yang ku kenal pemalu, selalu menunduk di dekatku, tapi sekarang Injun yang katanya adalah Renjun merenggut sesuatu yang berharga dariku"

"Sae.. maaf, aku tadi malam gak sadar"

"Mau berapa kali maaf? apa bisa mengembalikan keadaan seperti semula?"

Renjun mendekat pada Saeron duduk bersila di hadapan gadis itu, tangannya menarik jemari Saeron "aku akan tanggung jawab" tuturnya menatap mata Saeron dengan sendu.

Gadis itu menepis tangan Renjun "gak perlu! belum tentu juga aku hamil"

"Bukan masalah hamil atau enggak, aku mau tanggung jawab Sae.."

"Gak usah!" balasnya ketus.

"Kamu ngerti gak sih, aku mencintaimu Saeron!" tuturnya tegas.

"Aku mau pulang"

Saeron bangkit dari tempat tidur tapi kemudian badannya jatuh luruh ke lantai, dengan cepat Renjun membantunya untuk kembali berdiri.

"Maaf.. masih sakit pasti"

Mama {Huang Renjun}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang