Semakin sering update semakin cepat booknya end hehehe
Happy Reading!!
Typo atau salah dalam penulisan akan di perbaiki kapan kapan.
Seminggu di rumah sakit membuat Jian merasa bosan, kata dokter Jian bisa pulang tapi makanannya tetap di pantau beserta pola makannya, mendengar perkataan dokter boleh pulang Jian memekik senang. Seminggu ini Saeron mungkin selalu kelelahan karna bolak balik rumah sakit campus terus menerus tak jarang hal itu membuatnya dipanggil Rektor keruangannya untuk berhenti menuruti kemauan Jian, tapi pada dasarnya Saeron memang tak tegaan jadi ia tak bisa.
Melihat dari raut wajahnya Baekhyun bisa pastikan Saeron kelelahan akhir akhir ini sementara Renjun sibuk terkadang dengan Nakyung entah pergi kemana, sangat jarang Baekhyun mendapati Renjun di rumah sakit bersama Jian, merasa iba dengan Saeron Baekhyun bahkan mentransfer sejumlah uang tanda terima kasih karna telah sepenuh hati menjaga cucunya dan menyayanginya, tentu saja hal itu awalnya di tolak Saeron tapi Baekhyun yang pandai merayu membuat gadis itu tak dapat menolak.
"Mama janji sesuatu kemarin itu sama jian" tagihnya pada Saeron.
"Hem.. janji yang mana ya..?" tanyanya bingung.
"Katanya Mama bolehin Jian nginap di rumah Mama" katanya dengan bibir mengerucut.
"Oh.. yang itu, boleh kok asal Jian udah sembuh"
"Ini mau pulang, ayo pulang ke rumah Mama" ajaknya.
"Gak bisa sayang... Jian pulangnya ke rumah Papa"
"Jian gak mau pulang ke rumah Papa, nanti Jian di lupain sama Papa" keluhnya lirih pada Saeron.
Ceklek
Pintu kamar Jian terbuka menampilkan sosok Renjun yang terburu buru menghampiri sang anak karna Renjun telat menjemput anaknya untuk pulang, tatapan sinis dari Saeron pada Renjun adalah jawaban gadis itu jengkel dengannya sekarang.
"Maaf Papa telat, udah beres beres kan? ayo pulang" tangannya mengangkat tas Jian yang sebenarnya tidak berat.
"Papa tadi kemana?" tanya Jian lirih.
Diam bibir Renjun tak bisa menjawab pertanyaan sepele dari anaknya.
"Papa gak sayang Jian lagi ya? Papa telat jemput Jian" suaranya mulai parau membuat Saeron sedikit panik.
"Jian... Papa gak mungkin gak sayang sama Jian, mungkin tadi macet di jalan" Saeron berusaha membantu Renjun.
"Jian tanya Papa bukan Mama" skak, Saeron bungkam tak ada celah untuk membantu Renjun.
Renjun tersenyum menatap Jian berusaha menyembunyikan sesuatu yang tak seharusnya ia sembunyikan pada Jian sekarang, tangannya mengangkat Jian kepelukannya mengkode pada Saeron agar gadis itu juga mengikutinya dari belakang.
Jian hanya diam tanpa mengeluarkan lagi sepatah kata hingga sampai di parkiran Renjun membuka pintu mendapati Nakyung duduk di depan sebelah kemudi, tadi Renjun telah mewanti gadis itu agar duduk di belakang tapi kenapa malah pindah ke depan.
"Nakyung, pindah ke belakang" perintahnya tegas.
"Kenapa? akukan pacar kamu? kenapa harus duduk di belakang?" tanyanya dengan bertubi tubi.
"Jian sukanya duduk di depan Nakyung.. pleaselah.. ngertiin anak gue dulu"
Bibir Jian melengkung menatap Saeron di belakang Papanya, anak itu sebentar lagi akan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama {Huang Renjun}
Fanfic"Papa bilang, kalau papa punya teman perempuan tidur dikamar, itu pasti Mama" ucapnya dengan polos yang membuat Saeron gemas. "Good Morning Mama" sapa pria mungil itu sambil terseyum. Dedek dedek jangan mampir book ini buat 🔞 Orang dewasa 😌