Hari yang di nantikan telah tiba, hari dimana ia dinyatakan sah lulus dari campus tersebut, sebagai orang yang hidup mandiri tanpa kedua orang tua, ia memberikan undangan pada Jisung sepupu jauhnya, alhasil yang masuk ke dalam ruangan adalah Jisung dengan kekasihnya, jangan tanya dimana orang tua Saeron, mereka telah lama putus kontak semenjak keduanya bercerai.
Sementara itu Renjun dengan hari sibuknya tepat di hari wisuda Saeron dihadapkan dengan meeting di pagi hari, Jian masih sekolah, anak itu sejak pagi memperingati Renjun untuk menjemputnya tepat waktu karna ingin berjumpa dengan sang Mama, dengan waktu mepet Renjun bergegas keluar kantor menjemput Jian ke sekolah.
Acara di dalam gedung telah selesai, Saeron dan beberapa temannya sibuk dengan sesi foto di luar dengan papan bunga, begitupun dengan Jisung dan Lami turut serta mengabadikan kenangan untuk sang kakak.
"Cowok lo gak dateng kak?" tanya Jisung.
"Cowok gue yang mana?"
"Itu... papanya anak yang kemaren"
"Sembarangan kamu, itu bukan cowok kakak"
"Calon suami yang..." timpal Lami pada Jisung.
Saeron geleng geleng kepala menanggapi gurauan sang adik, tanpa sadar Jaemin dan Hina datang.
"Yang udah sarjana, selamat ya..." ucap Hina.
"Selamat ya Sae..." Ucap Jaemin juga.
"Makasih Jaemin Hina"
"Ini hadiah dari gue" buket uang ia berikan kepada Saeron dan diterima dengan senang hati oleh gadis itu.
"Makasih Na... tau aja lo gue butuh duit, tapi ini uang asli apa palsu?"
"Asli lah... kan gue yang bikin sampe begadang, demi lo ya"
"Aaaa.... makasih sayang" Saeron memghambur memeluk Hina.
"Mama!"
Suara panggilan itu mengalihkan perhatian Saeron, suara nyaring lelaki kecil itu langsung bisa di resap oleh otaknya, Jian lelaki kecil yang berlari kecil menuju ke arahnya.
"Hai sayang" sapa Saeron.
"Selamat Mama" ucapnya dengan senyuman yang membuat Saeron tersentuh.
Karna gemas ia menggendong Jian dan mengecup wajahnya beberapa kali.
"Selamat ya Sae... maaf aku sama Jian telat"
"Gak papa, kalian datang aja aku udah senang"
"Ayo foto" ajak Saeron yang masih menggendong Jian.
Renjun tau ini akan menjadi kenangan suatu saat nanti, jadi dirinya tak ingin melewatkan moment ini.
"Jisung Lami sama Hina Jaemin gak ikut?"
"Kalian dulu, kan foto keluarga" jawab Hina yang berhasil membuat Saeron salah tingkah.
Jian yang masih di gendongan Saeron memegang buket di tangannya, Jaemin yang menjadi fotografer hari ini untuk mereka, banyak momen yang mereka abadikan hingga tiba saatnya Renjun mengeluarkan hadiahnya untuk Saeron.
"Sae.."
"Hem?"
"Selamat atas wisudanya"
"Makasih Renjun"
Lelaki itu berdiri tegap menarik lalu membuang nafasnya cepat seakan gugup, melihat hal itu Saeron terkekeh entah apa yang Renjun gugupkan.
"Kamu kenapa?" tanyanya menurunkan Jian dari gendongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama {Huang Renjun}
Fanfiction"Papa bilang, kalau papa punya teman perempuan tidur dikamar, itu pasti Mama" ucapnya dengan polos yang membuat Saeron gemas. "Good Morning Mama" sapa pria mungil itu sambil terseyum. Dedek dedek jangan mampir book ini buat 🔞 Orang dewasa 😌