Hallo 👋🏾
Aku update
Typo atau salah penulisan akan di perbaiki kapan kapan✌HBD Renjunie 🥰🥰
Baru sadar up di ultah Renjun jangan demo author yak
Bisa dibilang up special ultah Renjun yang gak aku sadari 😂Happy Reading 🥰
Renjun merasa badannya tiba tiba menggigil, tangannya menarik selimut menutupi tubuhnya dengan Saeron, tak cukup sampai di situ lelaki itu menempel pada gadis di sebelahnya yang belum sadar dari tidurnya, kedua lengan Saeron ia letakkan di punggungnya agar gadis itu memeluknya.
"Dingin banget" gumamnya.
Wajahnya terus menerus ia usak ke perpotongan leher Saeron mencari kehangatan di sana. Saeron yang terganggu akan kelakuan Renjun tiba tiba terbangun.
"Kenapa sih.. hobby banget ndusel Jun.."
"Dingin Sae..." gumamnya.
"Dingin?" tanyanya Heran.
"Emm..."
Melihat Lelaki itu semakin merapatkan diri padanya jemarinya meraba kening Renjun pipi hingga leher.
"Kamu demam?"
"Eunggg..." rengeknya di pelukan gadis itu.
Dengan sigap tangannya menepis selimut yang menutupi badan keduanya.
"Dingin Sae.." protesnya.
"Gak boleh di dalam selimut, kita keluar aku bantu, kamu harus makan sama minum obat"
"Tega!" jawabnya ketus.
"Nurut atau aku tinggal?"
Tak ada pilihan lain selain menurut apa yang Saeron katakan, dengan di tuntun perlahan oleh Saeron keduanya keluar dari dalam kamar, gadis itu dengan telaten menyiapkan kebutuhan Renjun dimulai dengan nasi beserta lauk dan sayurnya, air hangat untuk minum Renjun lalu mendidihkan air di atas kompor yang tak Renjun ketahui untuk apa kegunaannya.
Nafsu makannya belum terlalu turun jadi nasi yang telah disediakan untuknya di piring hampir habis, sementara gadis itu telah selesai sarapan ia sibuk di dapur.
"Tunggu di dalam kamar, aku akan datang 5 menit lagi" tuturnya pada Renjun.
Mendengar itu Renjun melangkahkan kakinya memasuki kamar lebih dulu, selang 5 menit Saeron masuk dengan baskom berisi air hangat di tangannya.
"Buat apa?" tanyanya heran.
"Buka bajunya"
Mata Renjun melotot lalu kepalanya menggeleng sementara kedua tangannya menyilang pada dadanya.
"Jangan mikir mesum, kamu harus mandi" katanya sambi memeras handuk di tangannya "ayo buka" perintahnya.
Mau tak mau Renjun menuruti keinginan gadis di hadapannya, karna ini demi kebaikannya.
"Badannya dibalik" perintahnya agar punggung lelaki itu menghadap padanya.
"Oh astaga! dingin banget" keluhnya saat handuk di tangan Saeron menyapa punggungnya.
"Ini air hangat kok"
"Kamu kalau mau nyiksa aku kira kira dong Sae..."
Ia hanya terkekeh.
"Hadap sini" perintahnya lagi yang membuat Renjun berbalik menghadapnya.
Handuk yang telah Saeron peras menyapa bagian dada Renjun hingga ke perutnya, sapuan lembut dari handuk membuat Renjun sesekali merinding karna kedinginan, wajah Renjun Saeron basuh dengan telapak tangannya yang sedikit basah oleh air.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama {Huang Renjun}
Fiksi Penggemar"Papa bilang, kalau papa punya teman perempuan tidur dikamar, itu pasti Mama" ucapnya dengan polos yang membuat Saeron gemas. "Good Morning Mama" sapa pria mungil itu sambil terseyum. Dedek dedek jangan mampir book ini buat 🔞 Orang dewasa 😌