24. Ketakutan Saeron

1.3K 170 77
                                    

Hai....
Aku update








Happy Reading 🤗














Keduanya berbaikan setelah drama Jian tantrum hebat, beberapa kali Jian kembali tantrum setelahnya tapi hanya sebentar dan itu jadi moment yang tepat bagi Renjun untuk semakin menarik Saeron masuk ke dalam kehidupannya lagi, semakin Jian sering tantrum semakin banyak pula kesempatan Renjun untuk mengambil hati wanita itu.

Hari berlalu begitu cepat, begitu juga dengan minggu semuanya terasa cepat berjalan bagi Renjun, hatinya telah mantap berfikir bahwa wanita itu akan sepenuhnya menjadi miliknya, wisuda yang ia nantikan telah sampai pada hari H, Renjun sibuk mempersiapkan diri sendiri dan lepas tangan untuk Jian, biarkan Saeron yang mengurusnya wanita itu tidak keberatan katanya, ramai akan orang orang yang wisuda beserta keluarga, kaki Saeron terasa pegal menunggu Renjun selesai di kursi tamu karna Jian tertidur di pangkuannya, anak itu sejak tadi agak rewel katanya tidak suka di dalam jadilah Saeron berusaha menidurkan Jian.

Semua telah keluar dari gedung, seperti biasa pasti ada sesi foto keluarga, ia gugup luar biasa foto keluarga artinya keluarga Renjun, Papa Renjun Rektor sedikit segan masuk di antara keluarga yang begitu di segani.

"Mama.. Jian mau pulang" rengeknya sejak tadi.

"Sabar sayang.. bentar lagi selesai, Jian sabar ya"

"Saeron ayo" ajak Renjun.

"Kemana?" tanyanya.

"Foto keluarga"

Ia gugup, mana bisa dirinya masuk begitu saja ke dalam keluarga Renjun.

"Aku tunggu di sini aja Jun.." tolaknya halus.

"Kenapa?" tanyanya dengan nada kecewa.

"Gak papa"

"Ayolah... aku mau kita lengkap, suatu saat nanti ada kenangan untuk Jian"

Lagi lagi lelaki di hadapannya membawa senjata paling ampuhnya untuk membujuk Saeron, jadilah ia mengikuti kemauan Renjun, tidak lama hanya sebentar tapi itu cukup membuat telinganya pengang mendengar bisik bisik orang di sekitar mereka, banyak pertanyaan terlontar dari mulut mereka terutama, kenapa Saeron ikut sesi foto keluarga Rektor? Kenapa Jian begitu menempel padanya? Bukankan pacar Renjun Nakyung? Saeron menghela nafas berat.

"Kita makan siang dulu" ajak Renjun.

"Jun... aku gak bisa"

"Kenapa?"

"Hey bro....!!" seru Jaemin yang menggandeng Hina dengan malu malu.

"Resmi nih" goda Renjun pada mereka.

"Iya dong.... kelamaan ntar anaknya ngilang terus" jawabnya sambil menarik Hina ke dalam rangkulannya.

"Gue mau makan siang sama gebetan, lo berdua gak makan dulu?" tanyanya.

"Mau makan, lagi bujukin nih gak tau kenapa gak mau"

"Udahlah Sae... jalanin aja..." kata Hina.

"Kita duluan ya" pamit Jaemin.











Setelah Jaemin dan Hina pergi Renjun memeriksa ponselnya sebentar lalu kembali menatap wanita di hadapannya.

"Papa Mama gak bisa ikut makan siang, kamu gak bebas kan disini? kita bisa ketempat lain kalau gitu"

"Bukan gitu" elaknya.

"Jian lapar Mama" rengek lelaki kecil itu di gendongan Saeron.

"Yaudah deh" pasrahnya.

Mama {Huang Renjun}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang