5. Tradisi di hari Minggu

208 35 6
                                    

Jika kalian menyebut hari Minggu adalah hari libur, itu salah. Memang benar, sih, itu libur, tetapi hanya sekolah saja yang libur, kalau kegiatan lainnya? Tentu tidak.

Kalau kata Jidan hari Minggu adalah hari ngebabu, alias hari dimana mereka diberi tugas untuk membersihkan rumah besar-besaran.

Abah Jae sejak pagi tadi sudah pergi memancing, seperti kebiasaannya Abah hobi sekali pergi mancing di kala libur bekerja, sebenarnya Bunda sedikit kesal akan hal itu, namun mau diapakan lagi? Sebab kalau sudah hobi itu susah jika dilarang.

Pagi ini Arjuna sedang bersama Bunda di dapur, membantu bunda menyiangi bahan masakan untuk dimasak nantinya, kalau Yusuf sedang merapikan barang-barang, dan juga membersihkan barang-barang besar dari debu-debu yang menempel, seperti halnya kipas angin, televisi, lemari, nakas, laci, meja belajar, dan perabotan besar lainnya, nyatanya barang yang sering digunakan justru barang yang jarang sekali dibersihkan, kecuali pakaian.

Sedangkan Jidan, dia mendapat bagian untuk menyapu, mengepel, dan membersihkan halaman depan, sembari menyapu lantai tak sesekali Jidan berteriak nyanyi-nyanyi sebab dia sambil mendengarkan lagu Iwan Fals melalui speaker dengan volume penuh.

Bahkan, tetangga sebelah kanan, kiri, depan, belakang, sudah terbiasa akan lantunan suara musik Iwan Fals yang tersetel di setiap pagi di hari Minggu, mereka juga tahu kalau itu ulah Jidan, tetapi sedikitpun mereka tidak ada yang terganggu, toh lagunya juga bagus.

"Woi, mau kemana?"

Dari ambang pintu Jidan berteriak menyapa Ashraf yang sedang berjalan entah menuju kemana, langkah Ashraf pun akhirnya beralih untuk menghampiri Jidan.

"Mau main ke rumah Jaerom, gue bosen di rumah"

Ashraf duduk pada kursi yang ada di halaman rumah Jidan, netranya seraya melihat Jidan yang sedang menyerok sampah debu yang tadi Jidan sapu.

"Masih pagi udah main, mending di sini aja bantuin gue bebenah, bermanfaat waktu lo"

Tanpa aba-aba lantas Ashraf langsung berdiri, dia berjalan menjauh seraya mengucap, "Gak dulu"

"Gue bilangin Emak lu, nih, pagi-pagi udah main. Pasti lu kabur, 'kan, biar nggak disuruh bebenah sama Emak lu"

Dan di sana Ashraf tertawa saja sembari melangkah, ternyata Jidan sudah hafal betul akan tingkah laku kebiasaannya.

Memang benar, Ashraf tipikal yang tidak berminat untuk membantu membersihkan rumah, Ashraf mau disuruh orangtuanya apa saja asalkan jangan membereskan rumah, Ashraf terlalu malas melakukan itu, dan dirinya juga tidak tahu cara melakukannya, beruntung dia memiliki Adik perempuan yang bisa diandalkan. Jadi, Adik perempuannya lah yang selalu membereskan rumah.

Kalau kata Adiknya Ashraf, punya Abang nggak berguna. Haha, itu tidak serius kok, bercanda saja, biasa kelakuan bersaudara, tidak estetik kalau tidak sering bertengkar.



























Brother's Jae•






























"Ngapain?"

Di halaman depan rumahnya, Jojo menghadang Ashraf yang hendak memasuki rumah, Jojo masih berpenampilan acak-acakan, soalnya dia belum mandi dari kemarin sore.

"Awas.."

Sedikit Ashraf berusaha untuk menghempas tubuh Jojo yang ukurannya jauh lebih tinggi darinya, tetapi usahanya tida sia-sia, Jojo berhasil disingkirkan.

Brother's Jae | TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang