Ketika kita mendoakan kebaikan untuk orang lain, maka kebaikan itu juga akan berbalik pada kita.
-
"Na, tolong handel toko ya, aku mau ke rumah sakit dulu."
"Oh, siap kak bos. Btw, siapa yang sakit kak bos?"
"Itu, bg Raga."
"Ohh, doi."
"Admin olshop udah aku suruh Chika yang handel, jadi kamu fokus ke toko aja ya." Ujar Clara sambil bersiap untuk pergi. "Toko tutup jam 9 malam aja, nih kuncinya."
"Siap kak bos, hati-hati kak."
Setelah itu Clara keluar dari toko dan bersiap menyalakan motornya. Clara tidak sabar menemui Raga dirumah sakit, entah kenapa hatinya selalu tidak tenang mendengar orang-orang terdekatnya sakit. Selagi orang itu belum pulih, rasa cemas akan selalu menghantuinya.
~~~
Setibanya Clara dirumah sakit, langkahnya terhenti saat melihat ke arah meja administrasi. Ia melihat seorang wanita yang sedang berbicara kepada staf administrasi rumah sakit. Sepertinya ia sedang bernegosiasi dengan staf itu, namun beberapa saat kemudian wanita itu menangis dan meninggalkan tempat itu sambil menggendong seorang anak balita.
Clara yang tidak sengaja berpapasan dengan wanita itu langsung menyapanya, "Hmm, permisi mbak."
Wanita itu langsung menghapus air matanya kemudian tersenyum ke arahnya, ah tidak. Wanita itu memaksakan senyumannya. "Ah, iya kak, ada apa?"
"Maaf mbak karna sudah lancang bertanya, mengapa mbak menangis tadi?"
Tiba-tiba senyuman wanita tadi memudar begitu saja dan raut wajahnya kembali sedih, sepertinya ia tidak mampu menahan bebannya, "Anakku sedang sakit kak, dan karna kendala biaya. Pihak rumah sakit menolak untuk merawat anakku kak." Ucap wanita itu sambil menghapus air matanya yang tak terbendung.
Clara yang mudah sekali iba dengan orang langsung mengajak wanita itu untuk kembali masuk ke dalam, "Ikut aku mbak." Ujar Clara sambil memegang tangan wanita tadi.
"Permisi, tolong tangani pasien balita itu, saya akan menanggung biaya administrasi dan biaya perawatan."
"Kak, gak usah aku gak...."
"Gak apa-apa, mbak jangan takut. Anak mbak harus ditangani dengan cepat, apa mbak gak tega liat anak mbak udah pucat gitu?"
Setelah itu Clara mengantarkan wanita dan anaknya ke ruang rawat untuk segera di obati.
"Terimakasih banyak kak, terimakasih." Wanita itu hendak bersujud dikaki Clara tapi dengan cepat Clara menahannya.
"Mbak, jangan."
"Kak, nanti kalo aku udah gajian, aku bakal ganti uang kakak secepatnya."
"Eh, gak usah. Aku ikhlas bantu mbak, jangan ya. Mbak harus simpan uang mbak untuk masa depan anak mbak."
"Mulia sekali hati kakak, semoga tuhan membalas kebaikan kakak."
"Aamiin, terimakasih ya mbak. Semoga anak mbak lekas sembuh. Ya sudah kalo gitu aku mau jenguk keluarga aku dulu ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragala - Completed✓
Teen Fiction𝑫𝒊𝒃𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒎 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒌𝒆𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒅𝒆𝒘𝒂𝒔𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒌𝒆𝒂𝒅𝒂𝒂𝒏 Orang-orang datang lalu pergi dalam kehidupannya. Peliknya kehidupan membuatnya nyaris putus asa. Bahkan ketika ia menginginkan sesuatu, ia lebih me...