PROLOG

83 13 0
                                    

Dari arah timur matahari mulai memunculkan diri dan menampakkan sinar terangnya, membangunkan setiap orang yang sedang terlelap dalam tidurnya.

Udara sejuk pagi pun mulai menerobos masuk ke dalam sebuah kamar yang dimana pemiliknya kini tengah bersiap untuk menuju ke tempat dimana ia harus menuntut ilmu.

Aneh, padahal ilmu tidak ada salah apapun. Tapi kenapa harus di tuntut?

Seorang perempuan dengan jilbab panjang yang melekat dikepala nya itu kini tengah berdiri didepan sebuah cermin, merapihkan jilbab dan seragam putih abu-abu yang dikenakannya.

Setelah di rasa semuanya sudah rapih, perempuan itu mengambil tas sekolah yang berada di atas ranjang tidurnya kemudian keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah rumahnya.

Dan seperti biasa ia melihat sang ibunda yang juga sudah rapih itu tengah sibuk di dapur, dan dua kakak laki-laki nya yang tengah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

"Halo Bundaa." Sapa nya pada sang ibunda.

"Halo Athya! Siap buat sarapan?" Tanya bunda pada anak gadisnya, atau yang bernama Athya.

"Siap dong bunda!" Sahut Athya bersemangat.

"Hari ini sarapannya adalah nasi goreng spesial." Ujar bunda sambil menuangkan beberapa sendok nasi pada piring yang sudah ada didepan Athya.

"Kenapa disebut nasi goreng spesial?" Tanya Athya bingung sekaligus penasaran.

"Karna di nasi goreng kali ini itu nggak pake kecap, terus topping nya juga beda. Disini ada bakso, sosis, pangsit goreng, otak-otak dan jangan lupa juga sama bawang bombay nya." Jelas bunda membuat Athya tersenyum senang.

"Harus dong itu mah nggak boleh ketinggalan." Ujar Athya yang kemudian mengambil sendok dan bersiap untuk melahap nasi goreng yang terlihat sangat menggoda itu.

"Wah wah, berdua aja nih? Nggak mau ajak Abang?" Ujar seorang laki laki yang sudah rapih dengan setelan jas ditubuhnya. Kalian bisa memanggilnya alzam atau Al. Al sendiri adalah yang paling tua diantara tiga bersaudara itu.

"Ini bunda baru mau panggil kalian, yaudah ayo makan, panggil Hanan juga." Ujar bunda menyuruh Al untuk memanggil Hanan, anak keduanya.

"Hanan sini makan!" Panggil Al membuat Hanan yang sebelumnya sibuk dengan tas ransel nya kini berjalan pelan ke arah mereka.

Hanan adalah anak kedua di keluarga itu, Al anak pertama dan Athya anak terakhir. Sebagai yang tertua, saat ini Al tengah bekerja disebuah perusahaan yang cukup terkenal di kotanya. Sedangkan Hanan, saat ini dirinya tengah menempuh pendidikan sebagai mahasiswa semester 3 dan Athya sendiri, sebagai yang paling muda saat ini dirinya tengah duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Atas atau kelas 11 SMA.

"Hanan kamu kenapa? Kok pagi pagi mukanya udah kusut gitu?" Tanya bunda pada Hanan yang sedang duduk sambil menyendok nasi goreng ke piring makannya.

"Tau lo nan, harusnya pagi pagi tuh kita bahagia, ceria, gembira, happy kiyowo bukan malah ketekuk gitu mukanya." Ujar Al ikut menimpal.

Hanan menghembuskan nafasnya pelan, mulai mengkondisikan wajahnya agar terlihat santai.

"Hanan gapapa bunda." Ujarnya lembut sama seperti arti dibalik namanya.

"Yaudah kalian lanjut makan ya, bunda mau beres beres dapur dulu." Ujar bunda hendak pergi meninggalkan ketiga nya yang tengah duduk manis di meja makan.

R A B UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang