Pagi ini Rion dan teman-temannya berada di parkiran sekolah, seperti biasa. Memarkirkan motor mereka disana sambil berbincang kecil.
"Helm baru bro?" Tanya Pasha pada Valdi.
"Yoi, mantep nggak?" Sahut Valdi sambil menaikkan kedua alisnya.
"Nggak mantep lah, ada hello kitty nya." Ujar Dary seraya menekan bagian belakang helm yang ada di tangan Valdi.
"Itu mah lo yang nempelin bujang." Ujar Valdi yang tampak kesal.
"Sabar bang sabar." Ujar Raffi seraya mengelus pelan bahu Valdi.
"Geli amat dah." Celetuk Rion melihat yang dilakukan Raffi.
"Bang bang bang, lo kira gue abang lo?" Ujar Valdi yang kini kesal pada Raffi.
"Galak amat dah bujett." Ujar Dary menanggapi sikap Valdi.
"Jangan galak galak val, ntar cewek nggak ada yang tertarik." Ujar Pasha Pada Valdi.
"Alah, gue kalem juga cewek nggak ada yang deketin." Ujar Valdi seraya meletakkan helm nya di jok motor miliknya.
"Aksa kalem banyak tuh yang deketin." Ujar Raffi membuat Aksa menatapnya.
Raffi dengan susah payah berusaha untuk tidak terusik dengan tatapan itu, tatapannya terkesan cuek dan datar namun jika ditatap lama seperti itu tentu saja akan terasa tidak nyaman.
"Itu mah emang bawaan pabrik. Kalem, ganteng, pinter, gimana ga banyak yang deketin coba." Ujar Valdi.
"Yaudah lo ikutin sikap Aksa aja Val, pasti banyak juga yang suka." Ujar Dary
"Mana bisa gue, diem disaat orang orang pada ngomong itu sulit bro. Aksa memang patut disukai banyak cewek, wanita dan perempuan karna diantara kita cuma dia yang bisa kayak gitu." Ujar Valdi seraya merangkul Aksa.
Kini Aksa beralih menatap ke arah Valdi yang sedang merangkulnya, menatap lelaki itu seolah berkata 'lepas'. Tatapan itu sontak membuat Valdi melepaskan rangkulannya, kemudian merapihkan seragam Aksa yang lecak karena rangkulannya tadi.
Rion tertawa kecil melihat tingkah temannya itu, sebelum perhatiannya teralihkan karena seorang gadis yang ia kenali terlihat memasuki gerbang sekolah.
"Emang bedanya cewek, wanita dan perempuan apa dah?" Tanya Dary polos pada Rion.
"Beda kata." Ujar Rion sebelum akhirnya ia berlari menghampiri gadis yang ia lihat tadi.
"Eh mau kemana lo Ron." Seru Dary membuat yang lainnya bergantian menatap Dary dan Rion yang sedang berlari.
"Itu si Rion mau kemana?" Tanya Raffi pada Dary.
"Lo tanya gue, gue tanya siape?"
⭐⭐⭐
Pagi ini Athya baru saja tiba di sekolah diantar oleh kakak laki-laki keduanya, Hanan.
Saat ia baru beberapa langkah memasuki gerbang sekolah, seseorang tiba-tiba memanggilnya.
"Athya!"
Suara itu, ia rasa ia cukup mengenalinya.
Tepat setelahnya, ia melihat seseorang berlari ke arahnya. Seseorang dengan perawakan yang sangat Athya kenal.
Athya menghela nafasnya, pagi yang tidak cukup baik, ia rasa.
"Lo baru dateng?" Itulah kalimat pertama yang dilontarkan lelaki di depannya ini, Rion.
KAMU SEDANG MEMBACA
R A B U
Teen FictionSeorang ketua geng motor 'Arion Virendra Uzzam' atau yang biasa di panggil Rion oleh teman-temannya itu berusaha mendekati gadis manis yang ia temui di gerbang sekolah, Athya. Sebenarnya banyak perempuan lain yang Rion lihat, namun hanya Athya yang...