"lo pada kalo berak bawa hp nggak sih?" Tanya Dary yang sontak membuat semua mata kini menatapnya.
"Pertanyaan random apa lagi ini Dary?" Tanya Raffi yang sudah cukup lelah dengan pemikiran random temannya itu.
"Gue nanya doang fi." Ujar Dary pada Raffi.
"Tapi pertanyaan lo aneh." Sahut Raffi.
Pagi ini mereka baru saja tiba di sekolah dan baru saja selesai memarkirkan motor mereka kemudian Dary dengan santai nya bertanya hal aneh, bahkan mereka belum turun dari motor masing-masing.
"Gue bawa." Ujar Valdi menanggapi ucapan Dary.
"Kenapa?" Tanya Dary penasaran.
"Ya biar nggak bosen lah." Sahut Valdi yang mendapat anggukan dari Dary.
"Gue kadang bawa kadang nggak." Ujar Pasha.
"Lo apa fi?" Tanya Dary pada Raffi.
"Gue nggak." Sahut Raffi.
"Gue nggak." Ujar Aksa.
Dary mengangguk-anggukkan kepala nya pelan.
"Kalo lo Ron?" Tanya Dary pada Rion.
"Privasi." Sahut Rion membuat Dary mengerutkan dahi nya.
"Yaelah timbang perkara berak doang pake privasi." Ujar Dary yang membuat Rion menatap intens ke arahnya.
Tatapan itu benar-benar membuat Dary diam ditempat, seolah tak mampu bergerak. Dirinya bahkan sulit untuk meneguk ludahnya.
"Lo juga timbang perkara berak aja ditanyain." Ujar Rion yang membuat Dary bernafas lega.
Ia pikir Rion akan marah tadi, beruntung semesta berpihak padanya hari ini.
"Tau, nggak jelas banget bocahnya." Ujar Raffi.
"Lagian menurut Islam nggak boleh bawa hp di kamar mandi, kamar mandi itu tempatnya setan." Ujar Aksa pada teman-temannya.
"Tuh Pasha dengerin." Ujar Raffi pada Pasha.
Pasha menghela nafasnya "iya bang." Ujarnya.
"Dari pada nanyain berak, mending lo tanyain noh utang lo sama Bu bulan berapa, ngutang sih tiap hari." Ujar Valdi pada Dary.
"Tau lo! Hutang tuh di bawa mati." Ujar Rion ikut bergabung.
"Gue laporin nyokap lo nanti Dar, Tante nih anaknya nggak pernah bayar kantin." Ujar Raffi membuat Dary menghela nafasnya berat.
"Nggak lagi lagi deh gue bahas berak, malah di roasting gue." Batin Dary.
⭐⭐⭐
"Enakan mangga sih menurut gue." Ujar Shenna.
"Semangka kalo kata gue." Sahut Nasya.
"Semua juga enak." Sahut Diva.
"Bener juga." Sahut Shenna yang kemudian tertawa pelan.
"Tapi gue suka banget sama mangga, kayak apa ya, CINTA BANGET." Ujar Shenna dengan kedua tangan berbentuk love.
Nasya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah temannya itu, sementara Diva salah fokus pada Athya yang tampak senyum-senyum sendiri.
"Athya lo ngapain senyum-senyum sendiri gitu?" Tanya Diva yang sontak membuat perhatian Nasya dan Shenna teralihkan.
Benar yang dibilang Diva, Athya tampak senyum senyum sendiri sambil menatap layar ponselnya. Melihat hal itu sontak Shenna memulai aksi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
R A B U
Novela JuvenilSeorang ketua geng motor 'Arion Virendra Uzzam' atau yang biasa di panggil Rion oleh teman-temannya itu berusaha mendekati gadis manis yang ia temui di gerbang sekolah, Athya. Sebenarnya banyak perempuan lain yang Rion lihat, namun hanya Athya yang...