35. TERINGAT SESEORANG?

12 1 0
                                    

"Nanti gue coba salah satu anggot Venix buat ngecek rumahnya." Ujar Rion.

"Iya tolong ya bang, soalnya beberapa guru juga udah coba ke rumahnya tapi selalu kosong. Mungkin karena dia tau kalo dia bakal dicari." Ujar salah satu anggota OSIS yang bernama Bintang.

Rion menganggukkan kepalanya. "Nama lo siapa tadi?" Tanya Rion lupa.

"Bintang bang, B I N T A N G." Ujar Bintang seraya menunjukkan nama pada almet miliknya.

"Oh iya, lupa gue, sorry." Ujar Rion seraya menepuk pelan bahu Bintang kemudian berjalan lebih dulu.

Melihat Rion jalan lebih dulu meninggalkannya, Bintang dengan cepat mengunci pintu ruangan OSIS kemudian berlari menyusul Rion.

Kini keduanya berjalan berdampingan dengan Bintang yang membicarakan banyak hal pada Rion.

"Lo pulang kemana abis ini bang?"

"Motor lo merk apa?"

"Menurut lo bu Sintya cakep nggak bang?"

"Permen stroberi enak tau bang."

"Tinggi lo berapa bang?"

"Kenal david ga bang?"

"Lo suka ngadu kegantengan nggak bang sama bang Adit?"

"Followers lo berapa bang?"

Dari sekian banyak pertanyaan yang Bintang lontarkan hanya satu yang benar-benar menarik perhatian Rion.

"Lo suka sama anak kelas gue ya bang?"

"Iya." Jawab Rion dengan senyum tipis di wajahnya.

Sesuatu yang berhubungan dengan gadisnya memang selalu terasa menyenangkan.

"Tapi bang Adit juga suka sama dia bang." Ujar Bintang memberikan fakta yang sebenarnya sudah Rion ketahui.

"Gue nggak peduli tang, yang penting gue suka dia." Ujar Rion santai meskipun ada sedikit rasa kesal di hatinya setelah mendengar apa yang Bintang katakan.

"Kok lo bisa bang terang-terangan ke Athya kalo lo suka sama dia?" Tanya Bintang.

"Emangnya kenapa?"

"Nggak takut di tolak bang?"

"Udah."

"Hah? Udah? Gila! Sakit hati nggak bang?" Tanya Bintang yang benar-benar penasaran.

"Kalo lo siap buat jatuh cinta, lo juga harus siap buat patah hati. Jadi ya yaudah, kalo ditolak kan bisa coba lagi." Jelas Rion santai.

"Emang nggak takut dia ilfeel bang?"

"Ngedeketinnya juga harus tepat timing nya, nggak setiap saat lo harus deketin." Ujar Rion membuat Bintang menganggukkan kepalanya.

"Kenapa? Lagi ada cewek yang mau lo deketin?" Lanjut Rion membuat Bintang gelagapan.

"N-nggak ada bang, nanya doang gue." Ujar Bintang kemudian diam seribu bahasa.

Saat matanya beralih ke arah lain, matanya menangkap seseorang yang tampak familiar untuknya.

"Bang lo liat deh." Ujar Bintang seraya menunjuk ke arah pinggir lapangan.

"Cewek lo kan itu?" Ujar Bintang masih fokus menatap ke depan.

"Ada apaan ya itu, lo mau ngecek nggak bang?"

Saat Bintang kembali menghadap Rion, lelaki itu sudah tidak ada di tempatnya. Kemudian ia kembali menatap ke depan dan mendapati Rion tengah berlari ke arah pinggir lapangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

R A B UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang