Pagi ini, dengan terburu-buru Athya berlari menuju gerbang sekolah yang hendak di tutup oleh satpam.
Ya, pagi ini ia terlambat. Al maupun Hanan tidak bisa mengantarnya ke sekolah hari ini, mereka memiliki kegiatan penting yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi Athya memutuskan untuk memesan ojek online, dan ternyata driver ojek itu juga terkena masalah saat dalam perjalanan menuju rumah Athya, jalan yang harusnya dilalui justru ditutup karena ada perbaikan, membuatnya terpaksa memutar balik dan mencari jalan lain. Dan jadi seperti sekarang, gerbang sekolah juga sudah ditutup dan akan kembali terbuka saat seorang guru datang untuk memeriksa mereka yang datang terlambat.
Athya dengan pasrah berdiri sambil menyandarkan bahunya di dinding, menunggu seorang guru datang untuk menanyakan alasannya terlambat datang ke sekolah.
Saat sedang diam bersandar, matanya menangkap seorang lelaki yang tengah menerobos masuk melalui tembok belakang sekolah. Sepertinya lelaki itu juga terlambat, namun ia memilih tembok belakang sekolah agar dirinya tidak ketahuan.
Dengan posisi tubuh yang sudah tergantung di tembok, lelaki itu balik menatap ke arah Athya, menatap nya bingung dengan tatapan yang seolah mengatakan 'lo telat?'.
Tentu kalian tahu siapa lelaki itu bukan? Lelaki itu adalah Arion Virendra Uzzam yang ternyata juga terlambat datang ke sekolah, namun dengan keberaniannya ia memanjat tembok belakang sekolah untuk menerobos masuk.
Setelah memandang Athya cukup lama, akhirnya Rion turun dari posisi nya yang sebelumnya tergantung di tembok. Kemudian dirinya berjalan santai menuju gerbang sekolah, menghampiri Athya lebih tepatnya.
"Kakak juga telat?" Tanya Athya ketika Rion sudah berdiri tak jauh dari dirinya.
"Kalo udah tau jawabannya kenapa masih nanya?"
"Yaudah saya nggak nanya lagi." Ujar Athya dengan nada yang terdengar seperti merajuk.
"Bercanda, iya gue telat. Lebih tepatnya gue selalu dateng jam segini kalo sendirian, beda lagi kalo sama temen-temen gue." Jelas Rion, namun dirinya sama sekali tidak mendapatkan respon dari Athya.
"Lo beneran nggak mau nanya gue lagi?" Tanya Rion yang masih tidak mendapatkan jawaban apapun.
Perempuan itu benar atas ucapannya, kini tidak ada respon apapun yang perempuan itu berikan. Namun bukan Rion namanya jika terus membiarkan perempuan itu diam.
"Kalo lo nggak mau nanya, biar gue aja yang nanya."
"Lo telat juga?" Masih tidak ada jawaban.
"Kenapa bisa telat?" Keadaan masih sama.
"Oke sekarang kesepakatannya kalo diem berarti iya jawabannya." Ujar Rion dengan kesepakatan yang ia buat sendiri.
"Lo suka kan sama gue? Lo jadi pacar gue sekarang."
Setelah mendengar apa yang Rion ucapkan dengan cepat Athya bersuara.
"Nggak!" Sahutnya cepat.
Rion tertawa kecil, rencana nya berhasil seratus persen.
"Penolakan ini harusnya nyakitin sih ya, tapi kalo lo yang nolak kenapa jadi lucu?" Ujar Rion membuat Athya mengernyitkan dahinya.
"Saya itu secara keseluruhan emang lucu, jadi wajar kalo itu lucu." Ujar Athya yang kemudian berjalan ke arah pos satpam, meninggalkan Rion.
Rion menatap kepergian Athya dengan seringai kecil di wajahnya.
"Cukup percaya diri, gue suka." Ujar Rion yang kemudian menyusul Athya yang sudah berada lebih dulu di pos satpam.
"Athya lo itu kenapa c-"
"Sssstt! Ada Bu Amla mau kesini." Potong Athya membuat Rion menutup rapat mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
R A B U
Novela JuvenilSeorang ketua geng motor 'Arion Virendra Uzzam' atau yang biasa di panggil Rion oleh teman-temannya itu berusaha mendekati gadis manis yang ia temui di gerbang sekolah, Athya. Sebenarnya banyak perempuan lain yang Rion lihat, namun hanya Athya yang...