Yang tak terpikirkan

306 30 2
                                    


    Karen dan Ken mengangguk paham akan penjelasan Jared. Jared memegang naskah buatan Karen dan memuji-muji karya tersebut

   "Ada adegan ciuman, Ren..." Karen membelalak kaget. Satu minggu diberi kesempatan berpikir, ia sama sekali tidak teringat kalau ia memasukkan adegan seperti itu di dalam naskah tersebut.

   "Apa nggak bisa diundur??" Tanyanya panik.

   "Bagaimana bisa? Kita sudah mengirimkannya ke pusat." Ujar Jared apa adanya. Seketika langit terasa runtuh di sekeliling Karen.

   Tidak... tidak... aku tidak mau ciuman dengannya...

   Matanya dengan mata Ken pun bertemu. Ken menampakkan evil smirknya lain lagi dengan Karen yang tidak bisa bergidik di tempat lagi.

    "Kalian bisa latihan ciuman!" kata Jared santai.

GILA!

°

°

TIDAK.....

°

°

  INI MIMPI BURUK...

°

°

   Karen menatap Jared penuh harap agar ia tidak melakukannya dengan Ken. Tapi Jared terlihat tidak keberatan sama sekali.

   "Ya ampun, Ren... buktikan kalau bibirmu sexy." Gumam Jared, dan dibalas pelototan Karen. Ken nyengir-nyengir nggak jelas di tempat.

    F*ck!!! Karen mengumpat-umpat dalam hati. Mana mungkin juga dia mengumpat di depan orang dewasa, kan?

    "Aku nggak keberatan, sih." Seru Ken, membuat Karen benar-benar meminta untuk dikubur dalam tanah.

   Karen berpikir sejenak. Ia juga tidak rela jika ada yang menggantikannya. Apalagi, jika ia mundur, yang menggantikannya pasti Rosa si cewek menjijikkan itu. She's a b**ch! Dan Karen tidak rela jika itu terjadi.

   Pokoknya, apa pun yqng terjadi, ia harus maju. Lagi pula, tidak masalah jika dengan Ken, kan? Untuk apa harus berprasangka negatif, dulu juga partnernya  memang cowok selalu. Karen melirik ragu sebentar ke arah Ken, kemudian berpaling wajah lagi.

   Tak apalah. Aku sudah lama berjuang untuk masuk ke drama ini dan menjadi yang terbaik. Aku harus bisa.

   Karen menghela nafas berat, "Baiklah..." ia menatap Jared dan Ken bergantian dengan takut-takut. Mereka berdua mengangguk dan tersenyum tipis.

   "Tidak apa-apa. Santai aja... anak SMA pasti akan mendapat ciuman pertama kok!" Ujar Jared santai membuat Karen berpikir apakah Jared ini benar-benar seorang guru yang membimbing anak-anaknya ke jalan yang lebih baik lagi, atau bukan?

   Ken tersenyum penuh kemenangan, ternyata ia tidak harus merancang stratregi lagi untuk rencananya mencium Karen, karena secepatnya toh akan terjadi.

   "Oh, Jared... aku nadi nyesal menulis naskah itu." Jared tertawa renyah akan keluhan Karen.

    "Mister Jared, aku akan lakukan yang terbaik buat ini. Aku akan membuatnya menikmatinya." Ujar Ken dan dibalas Jared dengan jari kelingking yang bertautan.

   "Janji?"

   "Janji!"

   Karen melirik mereka kesal. Apa mereka tidak memikirkan suasana hatinya sekarang?

(+++)

    Bisikan-bisikan yang memekakan telinga terdengar nyaring. Karen dan Ken berjalan santai seakan tidak ada apa-apa sampai kedalam kelas.

Drama QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang