Balik lagi deh, dengan cerita Drama Queen! :D
Mohon tetap dukungannya, yo! Biar authornya gak patah semangat buat nulis! Jangan malu-malu buat ngasi kritik atau saran, biar ceritanya makin seru! ^_^
Dengan gerakan mengendap-endap, Karen keluar kelasnya. Untuk apalagi selain untuk menghindari Ken? Akhir-akhir ini Ken menjadi overprotective padanya karena kejadian kemarin. Padahal Karen sudah bosan ngingatin Ken buat gak besar-besarin kondisinya kemarin. Apalagi kalau mengingat mimpi aneh semalam...
"WOOOI!!!!!!!!"
"WOAAA!!!!!"
BRUKKK!
Hasilnya, ia mendarat dengan orang itu dengan posisi dramatik kembali. Mau tahu gimana? Karen terlentang di bawah Ken, sedangkan Ken menindihnya dengan dua tangan di samping kepalanya. Mata mereka bertubrukan dan mengirim gelenyar-gelenyar aneh diantara mereka.
"Get out from me, Jerk!" Karen memukul-mukul dada Ken yang berada tepat depan wajahnya.
"Sabar-sabar!" Ken menumpu pada kakinya, tapi secara tiba-tiba, seseorang menarik kakinya dari belakang, hasilnya Ken mendarat di lekuk leher Karen.
"ROM!!!!"
Eh, si dalang malah nyengir nggak berdosa. "Cie... cie! Udah berani akting gituan nie...!!!" Si kopi dangdut pun menaik turunkan kedua alisnya nakal.
Karen mendecih sebal, "Awas, Ken!!" Ia mendorong Ken dengan sekuat tenaga memukul pun jadi, walaupun ia sadar kalau badan Ken keras sehingga menyakiti kepalan tangannya.
Ken berdiri sambil menatap Rome tajam, Karen berdiri juga dan menepuk-nepuk seragamnya dari debu.
"Ngapain main ngejut-ngejut!?" Bentak Karen dengan pelototan matanya pada Ken.
"Ayo kita latihan...."
Tanpa ba-bi-bu, Ken menarik lengan Karen menjauhi tempat dimana Rom berdiri. Ken dan Rom saling melempar tatapan. Tidak ada yang tahu arti tatapan yang mereka berdua, bahkan Karen sekalipun.
Ken membawa Karen dan akhirnya, Rome berdiri mematung, sakit, karena hanya dianggap angin lewat.
*skip
"Berhenti! Sakit tau!"
Akhirnya mereka berhenti di sebuah halte bus yang tidak jauh dari sekolah, dan disitu juga Ken membebaskan lengan Karen.
"Mau ngapain, sih?" Karen mengatur pernafasannya. Tau nggak, jalannya Ken kayak yang dikejar setan.
"Woaaa!!!"
Sebuah bus terhenti depan mereka, dan Karen memekik kembali karena Ken dengan cepatnya kembali mencengkeram tangan Karen kemudian menariknya ke dalam bus.
Karen meringis sakit lalu mencengkeram kerah seragam Ken, "Lo mau nyulik gue buat apa!" Tentunya Ken terkejut, sebab Karen menampakkan mata yang sangat tajam dan mengancam. Ini akting?
"Gak usah akting. Gue cuman mau minta bantu." Ujarnya datar, walaupun terkejut pun masih saja datar.
"You f*cking litle robot! " gumam Karen pelan, tapi dengan posisi sedekat ini Ken masih bisa mendengarnya.
"Aku akan menculikmu..." bisik Ken di telinga Karen dengan nada yang begitu lembut dan penuh ancaman.
Karen membelalakkan matanya, diaitu juga tiba-tiba bus berhenti dan spontan Karen memekik kaget dan bertubrukam dengan dada bidang Ken. Akward...
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama Queen
RomanceBakat yang luar biasa! Tapi, kepalanya keras kali! Tapi, apa dayanya? Kamilah peran utamanya. Aku dan Dia. Sampai pada akhir dunia berputar pun, tetap Aku dan Dia.