BAB 12

0 0 0
                                    

"Makasih ya korang berdua.Kalau korang tak ada tak tahu nak buat macam mana."Ujar Abby yang memapah Erin yang mabuk.

"Sama-sama Abby,benda kecil ja tu."Balas Lia.

"Sekarang ni baik kau bawa Erin ni pulang,aku tengok dia ni mabuk sangat.By the way take care di jalan."Pesan Bayona lalu menepuk perlahan bahu Abby.

"Okeylah bye korang."

Abby dan Erin kini dalam perjanan pulang menuju ke asrama.

"Makasih Erin sebab terima saya."Direnung sekilas wajah imut Erin yang sedang tidur itu.

Tiba-tiba Erin berpaling badan menghadap Abby.Wajah kemerah-merahannya menambahkan lagi pesonanya.

Sampai di asrama,Abby menggendong Erin sampai ke bilik lalu dia membersihkan badannya.

Sebelum tidur dia mengulang kaji peljarannya.

******

Erin mengenyahkan matanya.

"Morning sayang."Ucap Abby lembut.Erin terkejut lalu menjauhkan wajahnya dari wajah Abby.Dia melihat badannya yang ditutupi oleh selimut.

"Abby!"Marahnya.

"Kenapa sayang?"Sahut Abby selamba.

"Apa kau buat dengan saya semalam?"

Mata Erin besar memandang Abby.

"Tak buat apa-apa pun sayang kecuali.."Abby menggigit bibir bawahnya dengan menggoda.

"What?!!"

Abby memainkan jari telunjuknya dari dada Erin samapi ke atas pusatnya.

"Mesikakunai."Bisiknya ke telinga Erin.

"Abby!Tak cukup lagi kah hari tu."Bebel Erin tidak puas hati.

"Dan baju saya...."

"Abby yang tukarkan sayang."Cantasnya dengan senyuman nakalnya.

"Abby,kamu memang...."Erin hanya mampu pasrah dengan kekasih hatinya yang memang taaksub dengan dirinya.

"Semalam kan hari pertama kita mestilah ada sesuatu yang harus dibuat."Abby mengangkat kening kirinya beberapa kali.

"Dasar perengus!"Maki Erin.

"Tak guna marah-marah sayang,semuanya dah terlambat.Kamu sudah jadi milikku jadi yang layak melakukan apa sahaja hanya lah saya.Ingat hanya saya,sayang."

Erin terus menutup dirinya kembali dengan selimut.

"Dah tu sayang,bangun cepat."

"Tak nak!"

"Sayang bangun."

"Tak nak!!"

"Jangan salahkan kalau saya yang bertindak."Ugut Abby dekat di telinga Erin.

"Abby selalu rampas harta terindah Erin!"Erin mula menghentak-hentakkan kakinya.

Abby tersenyum senang.

"Erin sayang,Abby tak ramaps pun.Abby cuma tolong Erin tukar baju.That's it."Jelas Abby.

Perlahan-lahan Erin memperlihatkan wajahnya di sebalik selimut yang menutupi seluruh badannya.

"Really?"

"Yupss."

Erin kembali duduk di katil dan memandang Abby dengan tatapan yang luar biasa.

"Tetaplah memandang ku seperti itu,maka aku akan menciummu samapi pengsan."Ujar Abby.

"Tengok tu mulai lagi,malas nak layan Abby sekarang."Erin beredar meninggalkan Abby di sana dan menuju ke bilik air.

I'm a babyWhere stories live. Discover now