Dengan gelisah dia menatap layar roomchat dengan owner kosnya. Malam ini dia memberanikan diri untuk mengajaknya bertemu di Gazebo.
2 menit kemudian, matanya melirik ke layar ponsel yang menyala lalu tersenyum karena mendapat balasan dari pemilik nomor belakang 30 itu.
Zisel
Gue lagi mager banget bapak, call aja bisa nggak☺️🙏
Rhys
59, 58 ...Zisel
57, 56 ...
Rhys
Jangan lupa ganti celana panjang dulu!
Zisel
55, 54 ...
Rhys
Jangan lari! biar jari kakinya nggak keluar, nanti bisa lecet lagi.
Zisel keluar balkon melambaikan tangan berusaha memanggilnya tanpa berteriak. Pandangan Rhys langsung menuju ke atas sana, dagunya terangkat mengisyaratkan bertanya.
"Tunggu bentar! 5 menit," teriaknya lalu membanting pintu balkon dari kaca itu hingga Rhys mendengarnya.
Ngapain tadi gerak-gerak gitu kalau akhirnya juga teriak.
Kalimat terakhir yang Rhys kirim membuat rasa malasnya hilang seketika. Kemarin dia sempat curhat di close friend whatsaap mengenai kakinya yang lecet gegara memakai sandal selop yang baru dibelinya kemarin. Ternyata Rhys membaca semua itu padahal dirinya menuliskan panjang sekali.
Rhys mengajaknya bertemu karena ingin memastikan sesuatu, akhir-akhir ini dia sedikit sensitif jika berkaitan dengan owner kosnya, meskipun akhir-akhir masa sekolah dulu sering kali menghabiskan waktunya berdua, tetapi kali ini dia ingin terlihat sedikit berbeda. Bisa dibilang mengarah pada pendekatan. Rhys berharap cara satu ini berhasil membuatnya mengerti atas perasaannya sendiri.
Meskipun Zisel belum muncul di hadapannya, hidungnya lebih dulu mencium wangi parfum yang khas dan memberikan kesan segar itu.
"Kemarin lo gue teriakin kenapa nggak noleh, sih? Lo marah, ya?" tanyanya sembari menata rambutnya yang berantakan karena berlarian.
Karena tak kunjung menjawab, Zisel menusuk-nusuk lengan Rhys dengan jari telunjuknya. Rhys pun memperhatikan lengannya yang ditusuk oleh jari lentik itu.
"Ada apa? Tumben," tanyanya berharap Rhys akan bersuara.
"Kalau gue minta waktu 3 hari bareng lo boleh nggak, sih, Zi?" celetuk Rhys tiba-tiba.
Pertanyaan itu membuatnya kaget, Zisel tidak bisa mengontrol ekspresinya. "Kenapa cuman 3 hari?" tanyanya balik seakan meminta penjelasan lebih.
"Selamanya juga boleh kok!" lanjutnya dengan nada menggoda.
Cowok itu terkekeh kecil. "Kemarin Raja–" ucapannya terpotong karena Zisel spontan menyela.
"O ... cuman main aja. Lo jangan salah paham ya ... gue cuman tanya tentang foto masa kecil gue. Kata oma foto anak kecil di sebelah gue waktu ulang tahun itu namanya Raja. Ya, gue tanya dong ke Raja siapa tau ben–"
"Tanyanya harus banget pakek nyender?" Rhys gantian menginterupsi perkataan Zisel.
"Yaelah, pinjem bentar. Gue kalau deket papa juga gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
OWNER KOS [END]
Teen Fiction⚠️ Cerita serupa di wattpad maupun lapak lainnya itu plagiat. Pernahkan kalian merasakan jatuh cinta dengan penghuni kos milik kalian sendiri? Aku pernah. Penghuni kos di kamar pojok bawah, dengan sikap dinginnya menjadikan diriku tertantang untuk...