3. Petikan Gitar

6.2K 482 49
                                    

Tengah hari semua siswa SMA Adijaya pergi ke kantin untuk menyelesaikan urusan perutnya. Berbeda dengan Zisel kali ini. Dia memilih untuk pergi ke ruang musik untuk sekadar menjernihkan pikiran. Selama 3 jam berkutat dengan soal matematika dari bu Soya membuat kepala Zisel terasa sangat penuh dan pusing.

Dia bukan anak pintar juga bukan anak bodoh, tetapi masih bisa mengikuti pelajaran. Kalau ditanya pelajaran favorit Zisel apa sudah jelas tidak ada. Tolong siapapun digaris bawahi. Tidak ada pelajaran favorit baginya.

"Ke kantin berdua aja, ya ... gue mau ke ruang musik," pamit Zisel kepada sahabatnya lalu berjalan keluar kelas munuju ruang musik di lantai bawah. Dia menghiraukan teriakan dari Liona yang dari tangga pun masih terdengar. Sekeras itu memang suaranya.

Ruang musik sudah jadi tempat pelarian yang tepat. Siapapun boleh saja masuk. Di sana juga disediakan tempat duduk khusus untuk siapapun yang berkenan melihat latihan dari anak musik.

"Sendirian aja, Zi? Dua temen lo mana?" tanya Raja duduk di samping Zisel.

Zisel mengangguk. "Lagi di kantin, lo sendiri?" tanya Zisel sambil mengedarkan pandangannya. Zisel hanya tau Raja berteman dengan Bisma selain itu Zisel tidak tahu. Meskipun kelasnya berbeda satu angka saja mereka jarang bertemu karena kelas Zisel di atas, dan kebanyakan cowok ipa 3 adalah seorang gamers, jadi lebih suka di dalam kelas, mojok di belakang membentuk lingkaran.

Raja mengangguk. "Hati gue kosong," ucapnya sambil tertawa cekikikan.

Zisel melepas salah satu earphone tanpa kabel yang menyangkut di kedua telinganya "Bukan gitu, Ja!" tegurnya.

"Sama teman gue, mau ikut nggak? Siapa tau lo bisa nyanyi. Mumpung temen gue mau ke ruang musik, nih. Biasanya dia ogah-ogahan. Palingan kalau ada ekstra aja." Zisel menggeleng, menolak tegas tawaran Raja.

Raja pamit karena ingin pergi menemui teman-temannya. Ruang musik yang tadinya cukup ramai jadi mulai sepi, mungkin hanya tinggal anggota ekskul musik saja. Musik yang diputar dari sound tiba-tiba berhenti. Zisel kira bakal ganti lagu. Eh, ternyata ... Zisel mendengar petikan gitar yang nada lagunya sangat familiar di telinga Zisel. Lagu ini masuk ke dalam salah satu playlist favoritnya.

Dia menyanyi dengan suara kecil mengikuti petikan gitar itu, tangannya sambil menyecroll beranda instagram akun mamanya. Jadi, dia tidak mengetahui asal suara petikan gitar itu berbunyi.

Setelah lagu berakhir Zisel terkejut karena mendengar tepukan tangan yang riuh dari beberapa anak musik yang tertinggal. Jangan lupakan Raja yang paling keras bertepuk tangan serta memuji suara Zisel. Dia tersipu malu karena tiba-tiba menjadi pusat perhatian.

Raja berjalan ke arahnya mendengus kesal. "Zi, lo punya bakat nyanyi kenapa enggak ikut masterchef aja, sih?"

"Cie ..."

"Gue yang baper tolong!!!!!"

"Gak kuat abang, dek ..."

"Mau tukeran pita suara gak, Zi?"

"Keren, bikin cover dong, Zi. Upload YouTube pasti rame."

"Mau jadi vokalis di grup gue gak, Zi?"

Banyak sekali pujian dan tawaran dari teman-teman di sekitarnya. Zisel hanya menggeleng menolak tawaran itu.

OWNER KOS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang