13. Hampir ketahuan

273 28 1
                                    

Hai para readers,aku lihat gak banyak yang komen atau vote di book ini, alias banyak silent readers, selain gak vote dan komen,mereka juga ga follow.
Apa aku perlu privat beberapa bagian cerita ini ya biar banyak yang follow akun ku??
.
.
.
.
.
.
"Siapa itu??" Juyeon menghampiri sofa, dan melihat Sihyun yang tertidur pulas setelah minum makgeolli,baju nya tampak sedikit berantakan.

"Sihyun???" Juyeon memperhatikan Sihyun,Sihyun belum pernah tertidur di kantor Juyeon.

"Kenapa kau tidur disini?? Cepat pulang" Juyeon mencium bau makgeolli dari tubuh Sihyun.

"Jangan bilang...dia mabuk??" Juyeon juga melihat dua botol makgeolli yang sudah kosong,Dia hanya bisa geleng-geleng.

Tiba-tiba Sihyun terbangun dari tidurnya,sambil mengucek-ucek mata sebelah kanan.

"Kau sudah bangun? Cepat keluar!" Juyeon mendorong-dorong bahu Sihyun dari belakang untuk segera bangun dan pergi dari ruangan.

"Aahhh berisik!!!"

PLAKKK

Sihyun memang bangun,tapi dalam keadaan mabuk, sampai dia menampar wajah Juyeon.

"Apa?? Berisik??? Hei,cepat pulanglah"
Bukannya beranjak,Sihyun malah menunjuk wajah Juyeon.

"Kau...kau ini kenapa??" Juyeon yang merasa tidak beres,segera kembali ke kursinya karena masih ada laporan yang belum dia periksa di email.
Tapi Sihyun ikut bangun saat Juyeon menatap komputernya,dan Sihyun meracau tidak jelas.

"DASAR BEDEBAH!! DASAR PEMBOHONG!! LEE JUYEEEON!!!" Juyeon yang merasa namanya dipanggil segera melihat Sihyun yang merobek-robek kalender foto Juyeon.

"Apa kau bilang??? Apa kau ingin dipecat??" Tanya Juyeon yang heran,dia sampai berhenti melihat komputer.

"Ahh itu dia Tuan Lee, gara-gara Tuan Lee, aku tidak bisa istirahat, aku menghabiskan waktu untuk merawatmu, sampai aku tidak punya waktu untuk belajar atau jalan-jalan!!! Aku sangat kesal!! Ternyata kau berbohong padahak sudah sembuh, kenapa Tuan lakukan itu,KENAPAAA??!!" Sihyun memang marah tapi nada bicaranya terdengar sangat lucu,dia bahkan tidak sanggup membuka matanya.

"Kau tau soal itu??" Juyeon padahal tidak memberitahu siapa-siapa soal itu kecuali sekertaris Kim.

"Aku mendengar semuanya!! Kenapa kau berbohong?? Apa Tuan suka melihat aku menderita??" Sihyun menunjuk Juyeon,tubuhnya sedikit oleng ke kanan dan ke kiri. Sihyun duduk di pangkuan Juyeon, Sihyun benar-benar terlalu banyak minum malam itu.

Sihyun sempat tertidur beberapa saat di pangkuan Juyeon, Juyeon cuma diam memandangi wajah Sihyun. Juyeon juga baru sadar kalau beberapa kancing Sihyun terbuka, Sihyun membuka matanya, menatap Juyeon sekitar 10 detik dengan mata sayu, mata Sihyun terlihat lelah.

Jantung Juyeon menjadi semakin terpacu,ditambah hasrat seksualnya.
Dia merasa tergoda untuk mencium bibir Sihyun,Sihyun tersenyum seperti orang bodoh.

"Apa ini mimpi??" Sihyun menyentuh wajah Juyeon lalu duduk di pangkuan menghadap Juyeon,dengan wajah serius, Juyeon menangkap tangan Sihyun, mendekatkan pinggang Sihyun dan mencumbu Sihyun dengan penuh nafsu, mereka sampai menautkan lidah.

Sihyun yang dicumbu dalam keadaan mabuk tidak melawan sama sekali,dia malah memperdalam ciumannya dengan Juyeon. Sihyun masih mengira kalau itu hanya mimpi, ciuman panas itu berlangsung sekitar 5 menit sebelum akhirnya Juyeon melanjutkan dengan mencumbu leher Sihyun,baru saja Juyeon akan membuka kancing Sihyun.

"Tuan Muda, ini aku sekertaris Kim" Seketika Juyeon panik, Juyeon segera mendorong Sihyun masuk ke bawah meja kerja Juyeon yang terbuat dari kayu dan cocok jadi tempat persembunyian.

°ENERVATE ME!! (18+)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang