25. Pelan-pelan

328 20 2
                                    

"Bisa pelan-pelan??" Tatap Sihyun dengan mata sayu nya,hati Juyeon pun akhirnya luluh dan mengalah karena harus pelan-pelan, Juyeon kan maunya nyosor aja ga kasi kesempatan.

Sihyun ternyata yang memulai ciuman itu, Juyeon merasa terbalas perasaannya. Sementara mereka berciuman, Juyeon terpikirkan satu hal nakal. Hari ini Sihyun memakai atasan kemeja warna merah dan juga rok span selutut warna hitam.

Padahal pagi itu Juyeon tidak berniat untuk bercinta karna sebentar lagi mereka berangkat ke kampus,tapi yaudahlah ya yang namanya Juyeon kalau sekali mesum ya gitu deh.

Juyeon mulai grepe-grepe paha Sihyun, menyingkap rok span milik Sihyun dan menurunkan celana dalam Sihyun, lalu mereka berhenti ciuman sejenak.

"Disini?" Tanya Sihyun dengan ekspresi agak khawatir.

"Dimana saja bisa asal kita cuma berdua" Jawab Juyeon lagi dengan senyumannya,dia lanjut menciumi leher Sihyun,namun saat Juyeon akan membuka kancing kemeja Sihyun,

"Tuan Lee, mobilnya sudah saya siapkan" Kata sekertaris Kim yang berjalan menuju ruang ganti baju, reflek Sihyun mendorong Juyeon dan turun dari meja membenarkan rok nya yang tersingkap.

"Cepaat!" Bisik Sihyun.

Sihyun menarik dasi Juyeon dan berpura-pura memasangkan dasi, disitu Juyeon agak syok karena lehernya tiba-tiba tercekik. Juyeon buru-buru memasukkan celana dalam Sihyun ke kantong celananya.

"Aku akan berangkat bersama Sihyun" Jawab Juyeon,sekertaris Kim untung tidak melihatnya dan juga tidak curiga. Setelah sekertaris Kim mengangguk dan pergi, Sihyun memukul pundak Juyeon.

Plakk

"Mana celana dalamku?!" Tanya Sihyun agak sedikit kesal.

"Aku mencurinya, kau bisa mengambilnya lagi saat kita sudah di mobil" Jawab Juyeon dengan ekspresi datarnya. Dan melihat Juyeon, ini masih terasa mimpi bagi Sihyun.

"Sial sekali,dasar Sekertaris Kim" Gumam Juyeon sambil berjalan keluar ruangan dengan perasaan yang agak marah.
.
.
.
.
.
.
"Sudah sampai" Juyeon dan Sihyun tiba di kampus,tapi tidak parkir di tempat biasanya, hari ini Juyeon parkir di basemen,jarang ada yang parkir disini. Biasanya tempat ini jadi tempat nongkrong anak-anak kuliah yang mau merokok di jam istirahat.
Sepi,benar-benar sepi karena masih pagi, mereka datang 3 jam lebih awal.

"Tuan Lee...apa tidak kepagian? Belum ada orang disini" Jawab Sihyun dengan polosnya.

"Kalau begitu,apa kita parkir diatas saja supaya semua orang melihat mu memakai celana dalam di mobilku?" Pertanyaan Juyeon membuat Sihyun berpikir dua kali.

"Ah iya aku lupa kalau tidak pakai celana dalam" batin Sihyun yang ingin menepuk dahinya sendiri.

"Ah tidak-tidak,disini saja, mana Tuan Lee? Biar aku pakai di kursi belakang" Sihyun menengadahkan tangannya tapi Juyeon malah keluar mobil. Sihyun akhirnya ikutan keluar mobil, dia masih tidak mengerti.

"Duduk di kursi belakang" Kata Juyeon dengan tegas, Sihyun mah nurut aja orang dia masih gak paham maksud Juyeon. Juyeon ikut duduk di kursi belakang,dia menatap Sihyun.

"Kata siapa kau memakainya sendiri? Dan...Tuan? Aku sudah bilang jangan memanggilku Tuan saat kita cuma berdua" Juyeon nampak mengerikan, ditambah smirknya yang menakutkan seperti mau melahap orang.

"Ma...maaf daddy" Jawab Sihyun dengan takut.

"Duduk di pangkuanku" Sihyun langsung duduk di pangkuan Juyeon, sambil menghadap kearahnya.

"Kalau mau celanamu kembali, bayar aku dulu" Juyeon mendekatkan wajahnya ke Sihyun, sampai Sihyun merasakan hangatnya nafas Juyeon di lehernya.

"Bayar? Pakai uang?" Tanya Sihyun lagi.

"Waktumu, aku mau membelinya, sekarang kita foreplay saja" Juyeon langsung membuka kancing Sihyun satu persatu sambil melumat bibir Sihyun.

Setelah kemeja Sihyun terbuka, Sihyun juga membuka kancing Juyeon. Mengelus perut kotak-kotaknya, tidak lupa membuka ikatan bra. Sekarang mereka berdua sama-sama telanjang dada, Sihyun sebenarnya agak malu dan juga canggung. Bagaimana tidak ? Semalam kan Sihyun mabuk,jadi gak sadar. Kalau sekarang? Sadar seratus persen dia dibeginikan sama orang yang dia suka, antara malu dan suka jadi satu.

Sihyun menundukkan kepalanya dan membuang pandangannya ke tempat duduk di sebelah Juyeon, dengan cepat Juyeon meraih dagu Sihyun dan menatapnya.

"Aku...tidak pernah bermain-main dengan perasaanku,apapun status dan pekerjaanmu,atau siapapun orang tua mu, aku tetap menyukaimu" Tatap Juyeon dengan penuh cinta, Sihyun sudah tentu deg deg ser. Tidak pernah dia mendapat pengakuan seperti itu,ya meskipun dia memang tidak berpacaran sebelumnya.

"Bagaimana aku bisa mendapatkan pria seperti ini?" Sihyun melamun dalam pikirannya,sambil memperhatikan Juyeon dengan penuh cinta.

Juyeon menyibakkan rambut Sihyun kebelakang dan melumat bibir Sihyun, Sihyun terbawa suasana dan menikmati ciuman itu. Ciuman nya turun ke leher,satu kissmark terbentuk dan Sihyun tersentak kaget.

"Aakkkhh,bisa pelan-pelan?" Kata Sihyun lagi.

"Rupanya kau suka yang pelan...,tidak apa-apa nanti juga terbiasa" Juyeon mengecup kissmark tadi dengan pelan agar Sihyun tidak kesakitan lagi.

Belum sempat mereka melanjutkan, rupanya ada anak-anak yang datang lebih pagi dan pergi ke basemen.

"Hei hei,kau bawa rokok berapa??" Sepertinya sih mereka mahasiswa abadi ya,banyak begadang sampai kantong mata menghitam.

"Kau bawa alkohol?? Ini masih pagi apa tidak sarapan dulu??" Tanya temannya yang berjaket putih.

"Ah tidak apa-apa,ini minum, aku menghemat uangku ,uangku habis belum sempat beli sarapan" Sambil memberikan alkohol ke kedua temannya.
Bahkan pagi-pagi mereka sudah berkumpul untuk minum alkohol setelah bermalam di kampus karena skripsi,Juyeon dan Sihyun tentu saja panik lah.

Mereka buru-buru berpakaian, Sihyun menatap Juyeon dengan cemas karena takut ketahuan.

"Bagaimana ini??"

"Biar aku yang urus" Juyeon keluar dari mobil dengan gaya rambut acak-acakan seperti baru bangun tidur.

"Huahhh berisik sekali..." Sambil menguap,Juyeon menghampiri mahasiswa itu.

"Apa ini?? Pagi-pagi sudah rokok... Dan alkohol?? Mahasiswa semester akhir?" Juyeon berkacak pinggang, mereka yang baru sadar kalau itu adalah rektor, langsung berdiri panik memberi hormat.

"Pak Rektor!! Apa yang anda lakukan disini???" Tanya mereka sambil membenarkan rambut.

"Aku sedang tidur di mobil,dan kalian datang membangunkanku" Jawab Juyeon,meskipun Juyeon adalah rektor muda, tapi dia sangat dihormati dan juga disegani oleh para murid-muridnya.

"Maafkan kami!!" Mereka semua membungkuk.

"Ini! Kalian beli sarapan,jangan minum alkohol di pagi hari, mahasiswa harus sehat agar bisa mengerjakan skripsi" Juyeon membuka dompetnya,mengeluarkan beberapa lembar uang lalu memberikannya kepada para mahasiswa itu.

"TERIMA KASIH!!!" Dengan senyuman yang mengembang mereka melihat jumlah uang yang diberikan Juyeon, tentu saja mereka senang bukan main karena jumlahnya lebih dari cukup untuk membeli sarapan.

"Jangan dipakai beli alkohol dan rokok,kalian harus benar-benar makan,aku mengawasi kalian" Ancam Juyeon,tapi mereka malah senyum-senyum.

"BAIK!!!" Mereka lalu berlari pergi dengan bahagia bisa membeli sarapan. Akhirnya Juyeon lega karena mereka pergi,tapi saat Juyeon kembali, Sihyun sudah tidak ada di mobil, Juyeon melihat di sekitar  basemen tapi tidak ada Sihyun.

"Pergi kemana dia??"
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

Jangan lupa vote dan komennya teman.

°ENERVATE ME!! (18+)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang