6. Restoran Misterius

125 12 6
                                    

Setelah pulang sekolah, Ryujin mengajak Yeji ke game center. Ini merupakan kencan pertama mereka setelah sebelumnya menjalin LDR sementara karena Yeji pergi ke Tokyo untuk Olimpiade dan kekasihnya itu berhasil meraih medali emas pada olimpiade tersebut. Untuk merayakan kemenangannya, Ryujin mengajak Yeji untuk berkencan dan Yeji dengan senang hati menerima ajakan tersebut.

Tak perlu waktu lama, akhirnya mereka berdua sampai di game center. Seharian ini mereka menghabiskan waktu bermain di sana, dan setelahnya mereka mencari restoran terdekat untuk mengisi tenaga yang sedikit terkuras akibat keasyikan bermain.

Sepanjang kencan mereka, Yeji tampak antusias dan bahagia karena bisa menghabiskan waktu senggangnya dengan sang kekasih sekaligus melepas rindu. Dirinya tak berhenti tersenyum bahkan tertawa saat sang kekasih melontarkan sedikit candaan dan tingkah konyolnya.

Tanpa diketahui Yeji, Ryujin tersenyum senang karena dirinya begitu bahagia bisa kembali berkencan dengan sang kekasih dan dia bersyukur bahwa dirinya bisa menjadi sumber kebahagian kesayangannya.

"Bagaimana menurutmu kencan kita kali ini, Jiejie?"tanya Ryujin.

"Seneng banget. Akhirnya rinduku tersalurkan makasih ya Ujin"ucap Yeji dengan eyesmile nya yang begitu menggemaskan.

Dan Ryujin langsung mengusak surai cokelat kekasihnya.

"Iya sama-sama. Oh iya, setelah ini mau kemana lagi kita sayang?" Membuat Yeji sibuk berpikir.

"Hampir lupa. Nanti temenin aku ke toko buku ya. Ada buku yang pengen aku beli."kata Yeji.

"Okay. Kita ke toko buku yang dekat sekolah aja. Sekalian aku mau beli lensa kamera ya" dan Yeji pun mengangguk.

Melihat itu, Ryujin tersenyum. Dia sangat beruntung punya kekasih seperti Yeji. Gadis itu berbeda dengan gadis lainnya. Jika gadis pada umumnya biasa berkencan ke mall membeli make up ataupun peralatan cewek lainnya, berbeda dengan Yeji yang lebih memilih membeli buku dan menyisihkan sebagian duitnya untuk di tabung atau di donasikan ke tempat panti asuhan. Selain itu Yeji selalu mendukung hobinya dan memberi saran alih-alih menghujat walaupun terkadang dirinya sedikit cerewet dan galak namun jika sudah dekat, mungkin orang lain akan berfikir dua kali menilainya.

Setelah menghabiskan makanan, mereka pun mulai menuju tempat tujuan tadi.

"Kamu mau ku temenin apa gimana, Jie?"

"Mending kamu cari aja lensa nya kemungkinan aku bakalan sedikit lama mencarinya."

"Ya sudah aku nyari lensa dulu. Nanti kalau udah selesai telpon aja" dan langsung diacungi jempol oleh Yeji.

Sepeninggal Ryujin, Yeji meneruskan langkahnya menuju tempat buku yang dia cari. Setelah menuju rak buku dia pun segera meraih buku yang dicarinya.

Namun, saat meraih buku itu, secara tidak sengaja tangan sesorang yang lain juga ingin meraih buku itu hingga tangan mereka bersentuhan. Setelah itu mereka menoleh ke arah masing-masing dan saling berpandangan.

Seketika seorang lelaki yang ingin meraih buku itu langsung merebut buku itu dari Yeji yang sedang mematung.

"Maaf, tapi gue yang liat duluan. Jadi ini gue ambil"sahut lelaki itu dan hendak beranjak pergi, namun tak lama Yeji menahan lelaki itu lalu menimpuk kepalanya.

"Eh apa-apaan. Jelas-jelas gue yang liat duluan dan lo gak sopan banget sih tiba-tiba ngambil seenaknya" dan Yeji pun kembali merebut buku itu lalu dengan cepat meninggalkan lelaki yang tadi merebut buku itu.

"Ck kurang ajar cewek itu. Ku bales nanti kalau ketemu lagi"

Akhirnya lelaki itu memilih mengalah dan menuju tempat buku lain dengan perasaan kesal.

Tukar PosisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang