"Ada apa?" Tanya gadis berambut charcoal tak mengerti ketika mereka sudah di kamar lima menit yang lalu saat L menyeretnya.
Pria berkulit pucat dengan kantung mata gelap hanya terdiam, menatapnya lekat-lekat. Jemari panjang nan kurus itu mengusap wajah lelah kekasihnya. Kana sempat terlena namun tetap terjaga demi mendengar penjelasan L yang tiba-tiba bersikap aneh.
"Let's make a deal before everything went to far."
"What's that?"
"Jika Kira berhasil mengugurkan salah satu dari kita, maka yang lain harus tetap menjalankan misi menangkap Kira."
Manik coklat madu itu membulat, dia menghempaskan tangan dipipinya. Keningnya mengerut tak suka. Kaget? Tentu saja. Kana seakan mendengar kalimat perpisahan yang dibencinya. Dadanya mendadak sesak, dia melotot marah pada pria raven itu.
"Quit talking like you want to leave me!!"
L hanya terdiam. Walau kesedihan tak ditunjukkan, tapi percayalah. Hati pria itu juga sama sakitnya. Sama perihnya. "Promise me."
Gadis itu menggertakan gigi kuat-kuat. Ia merampas kerah kaos putih yang dikenakan L. Tubuhnya bergetar. Takut kalau maut benar-benar memisahkan mereka berdua. Sejak beberapa hari lalu, hatinya tak enak dan sekarang ada pengungkapan L.
"Berjanji dulu padaku bahwa kamu takkan meninggalkanku!"
Pria itu memalingkan wajahnya ke arah lain ketika Kana menatapnya dalam-dalam untuk mencari jawaban. Hening menyambut semakin membuat ketakutan didada menjadi-jadi.
"L!"
"Saya berjanji."
Tangan yang meremas kaos L langsung lepas. Pertahanan di kaki rasanya runtuh membuat Kana merosot begitu saja ke lantai kayu. Sekujur tubuhnya lemas.
Sang Adam yang melihatnya ikut menyusul. Didekapnya lembut tubuh nan mungil milik Kana. Dibenamkan kepalanya di ceruk leher sang gadis. Tangannya mengusap naik turun punggung Kana yang masih terisak.
Gadis berambut charcoal ini adalah dunianya. Pria itu sudah bersumpah pada dirinya sendiri untuk melindunginya apapun yang terjadi. Bahkan jika harus mengorbankan nyawa.
Dilihatnya pergelangan tangan kiri miliknya. Atau lebih tepatnya bertepatan dengan ibu jari. Disana ada tato berinisial 'K' tepat di nadi radialis miliknya. Dan di tangan kanan Kana juga sama. Disana terukir inisial 'L'.
(Like this. But a lil smaller.
Cr. Pinterest)"Aku berjanji."
Suara itu bagai bisikan halus yang akan hilang tertiup angin, namun L berhasil mendengarnya. "Jika satu dari kita gugur, satu yang lain akan tetap menjalankan misi menangkap Kira."
~~~
"Destiny"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny || 𝓓𝓮𝓪𝓽𝓱 𝓝𝓸𝓽𝓮 𝓕𝓪𝓷𝓯𝓲𝓬 (Under Revision!!)
أدب الهواةKebenaran? Siapa yang peduli dengan itu? Benar untukku belum tentu benar untuknya, begitupula sebaliknya. Arti benar itu sendiri juga sudah tercampur hingga bentuknya menjadi abu-abu. Sayang sekali atau memang nasibku selalu sial, aku bertemu dengan...