(P.s: A lil bit NSFW)
"Panas banget yah..."
"Soalnya udah mau masuk musim panas sih..."
Soichiro hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan dua anak buahnya yang tepar karena kepanasan disofa. Padahal mereka sedang ada tahanan yang hidupnya terancam. Tapi pria paruh baya itu tak bisa menyangkal kalau hari ini sangat panas.
Dari balik kacamatanya, Soichiro juga bisa www wwwe melihat satu-satunya gadis dikepolisian terbaring naas dimeja kerjanya. Nyawanya juga seakan melayang dari tubuh itu.
"Panas! Ryuzaki AC-nya mati lagi?!" Jerit Kana mengangkat kepalanya. Ia bisa merasakan setiap butiran air membasahi badan yang membuatnya sedikit lengket.
Hoodie gadis itu sudah dibuka saking panasnya, menampakkan kemeja putih milik L yang dipakai hanya saat genting diacara formal. Kancing kemeja itu dibuka dua, agar ada sedikit angin masuk untuk menyejukkan. Sepasang *suspenders juga menghiasi kemeja putih polos itu.
L yang mendengar rengekan Kana, hanya melirik sekilas dari ujung mata. Ia bisa melihat rambut charcoal Kana yang diikat berantakan dengan karet gelang, menampakkan leher jenjang yang sedikit dibasahi oleh keringat.
Kacamata bulat dinaikkan keatas, sedangkan kedua tangan sibuk mengipas-ngipas. Tanpa sadar bibir atasnya dijilat, mengingat rasa si gadis tempo hari. L hanya menggeleng pelan, kembali fokus ke pekerjaan utama mengawasi sang tahanan.
"Nice neck."
"Huh?"
(Quick sketch. I'm to lazy to draw it ⬆️⬆️)
Komentar yang keluar tanpa diundang itu menarik perhatian Kana. Tanda tanya besar terpampang. Dia bukannya gak mengerti maksud L, cuma bingung kenapa jawaban yang ia minta gak nyambung sama pertanyaannya. Sedangkan para anggota kepolisian memandang L bagaikan pria itu baru mencuri pakaian dalam wanita.
'P-pervert...' Batin setiap anggota tim.
~~~
"Destiny"
Sebuah kisah sederhana yang menceritakan mereka yang bertemu karena takdir, namun dipisahkan oleh maut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny || 𝓓𝓮𝓪𝓽𝓱 𝓝𝓸𝓽𝓮 𝓕𝓪𝓷𝓯𝓲𝓬 (Under Revision!!)
Fiksi PenggemarKebenaran? Siapa yang peduli dengan itu? Benar untukku belum tentu benar untuknya, begitupula sebaliknya. Arti benar itu sendiri juga sudah tercampur hingga bentuknya menjadi abu-abu. Sayang sekali atau memang nasibku selalu sial, aku bertemu dengan...