Pt. 7 - Teman?

133 15 1
                                    

"Apa yang dilakukan pemuda berjas rapi ditempat pembuangan sampah seperti ini?" Tanya seorang petugas melihat kedatangan pria bersetelan rapi, rambutnya yang pendek berwarna hitam serta tahi lalat di bawah matanya.

"Saya Yamada dari Kepala Penyidik Informasi. Saya kemari untuk mencari sebuah bukti yang berhubungan dengan kasus yang kami selidiki." Katanya mengeluarkan kartu identitas.

"Souka... jarang-jarang ada tim penyidik yang mencari bukti di pembuangan sampah. Apa yang bisa kami bantu?"


 ~~~

"Destiny"

Sebuah kisah sederhana yang menceritakan mereka yang bertemu karena takdir, namun dipisahkan oleh maut.

Sebuah kisah sederhana yang menceritakan mereka yang bertemu karena takdir, namun dipisahkan oleh maut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 ~~~

"S-siapa kau!?"

L yang mendengar kericuhan di ruang tamu, langsung menyembulkan kepala dan melihat Aizawa tengah menghadang sosok bertubuh mungil dengan jas berwarna merah marun. Sosok itu terlihat terganggu karena jalannya dihalangi namun dia sedang malas membuka mulut.

"Aizawa-san, itu Minette-san. Biarkan saja dia lewat." Kata si raven.

"A-apa ?! Bagaimana kau tahu, Ryuzaki! Bisa saja dia Kira--"

"Aku sudah hafal postur tubuhnya. Jika tak percaya, Minette-san tolong buka wig-mu."

Gadis itu menarik surai coklat pendek dari kepalanya menampakkan surai charcoal panjang nan berantakan karena ditarik kasar. Matanya memandang bosan si anggota kepolisian.

"A-apa! B-Bagaimana bisa?! Apa kalian ini benar-benar hanya sebatas detektif dan asistennya?!"

Aih... Kana serasa dejavu mendengarnya.

.

.

"Kamu dari mana?"

Gadis itu melaju cepat ke kamar mandi, meninggalkan L berdiam diri di kamar mereka. Bibir dimajukan lima senti pertanda sedang merajuk. Apalagi ketika suara shower terdengar, yang berarti Kana akan mengabaikannya untuk pekerjaan.

Pria itu menghela nafas pelan dan melihat tas selempang yang tadi dibawa bersama gadis itu. Jangan lupa setelan jas yang ditanggalkan tepat di depan pintu kamar mandi. L berjongkok, berniat mengeksekusi sebelum hidungnya mengernyit.

"Sampah?"

Tanda tanya besar terpampang diwajahnya. Untuk apa gadis itu pergi ke tempat pembuangan sampah? Apakah pertemuan dengan agensi? Tidak. Untuk bertemu dengan agensi, Kana tidak akan menyamar. Lalu untuk apa?

Pintu kamar mandi terbuka, terlihat uap-uap air yang mengitari tubuh mungil dibalut handuk berwana cream. Jelas sekali kalau gadis itu baru mandi menggunakan air panas.

Destiny || 𝓓𝓮𝓪𝓽𝓱 𝓝𝓸𝓽𝓮 𝓕𝓪𝓷𝓯𝓲𝓬 (Under Revision!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang