Hari-hari sekolah berjalan seperti biasa untuk Kana. Gadis itu pikir, L akan memasukannya di Universitas Tinggi Negeri di Jepang seperti Universitas Oxford dulu. Tapi ternyata, dia malah meletakkan Kana di sekolah menengah atas. Kana protes saat mengetahuinya dan tentu saja L membalas dengan pembantahan yang membuat keyakinannya goyah dan akhirnya menerima fakta bahwa ia harus duduk di bangku SMA.
Ini pertama kalinya ia di Sekolah Menengah Atas. Karena semenjak 4 tahun yang lalu, ia tidak memutuskan untuk mengenyam pendidikan. Melainkan membantu L dengan penyelidikannya yang berpindah sana sini. Bersekolah di Universitas hanya sebagai kedok bahwa ia berpendidikan.
"Micchi!"
Ah, Kana lupa. Ini sudah memasuki hampir tiga minggu semenjak kehadiran pertamanya di sekolah ini. Dan sudah seminggu ini juga, pria yang ia ketahui namanya adalah Yagami Light. Anak dari Kepala Kepolisian Jepang, Yagami Soichiro. Gadis itu heran, kenapa si brunette terus-terusan mengikutinya. Tapi dia tak masalah 'berteman' dengan pria satu ini. Toh Light juga memberinya keuntungan dalam belajar dan tameng dalam kehidupan sosial.
"Ya, Light-kun?"
Pria itu memelankan langkahnya saat sudah berjalan berdampingan. Seraya menyengir dan mengusap belakang lehernya, ia menjawab, "Tidak, hanya ingin pulang bersama seperti biasa." Biasanya senyuman pria itu akan semakin lebar jika ia mengizinkannya. Saat berjalan bersama, seringkali Kana merasa ada yang memperhatikannya dari belakang. Itu memberinya sedikit rasa cemas.
"Kukira kau mengatakan ada keperluan tadi." Kata si blondie memperhatikan pandangan mata orang-orang di sekitarnya dan orang yang Light tolak untuk hangout bersama.
Pandangan di sekitarnya... iri? Tentu saja. Sudah seharusnya begitu. Raja dan Ratu sedang berjalan bersama. Apakah mereka berani melawan? Tentu saja tidak. Saat Raja dan Ratu bersama, yang perlu dilakukan oleh rakyat hanya mendukungnya.
Tapi sayangnya, Kana bukanlah Ratu untuk Light.
"Destiny"
Sebuah kisah sederhana yang menceritakan mereka yang bertemu karena takdir, namun dipisahkan oleh maut.
~~~
"Micchi mau mampir? Aku ingin menanyakan beberapa soal bahasa Inggris yang sepertinya cukup sulit untuk kumengerti."
"Untuk perguruan tinggi?"
Pria itu mengangguk. "Ya... untuk mendapatkan perguruan tinggi yang bagus, aku harus bisa berbahasa asing kan?"
"...Kau benar."
Mereka berhenti di sebuah rumah dengan papan nama bertuliskan Yagami. Rumah yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Cukup untuk sebuah keluarga berisikan 4 anggota keluarga.
"あだいま。"
"かえり, Light-- あれ? Siapa dia?"
Sadar bahwa penilaian dirinya akan segera dipertimbangkan dan tahu bahwa dia masih memiliki misi di Jepang, Kana membungkukkan sedikit tubuhnya untuk menunjukkan rasa hormat. "Minette Sato *えす. Maaf mengganggu dan mohon bantuannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny || 𝓓𝓮𝓪𝓽𝓱 𝓝𝓸𝓽𝓮 𝓕𝓪𝓷𝓯𝓲𝓬 (Under Revision!!)
Hayran KurguKebenaran? Siapa yang peduli dengan itu? Benar untukku belum tentu benar untuknya, begitupula sebaliknya. Arti benar itu sendiri juga sudah tercampur hingga bentuknya menjadi abu-abu. Sayang sekali atau memang nasibku selalu sial, aku bertemu dengan...