Pagi hari tiba kini Winter, Karina beserta orang tua mereka tengah menikmati sarapan sebelum berangkat melakukan kegiatan masing masing
"Karina satu minggu lagi kamu naik ke kelas 12 dan mama sama papa mutusin buat pindahin kamu ke sekolah yang sama kayak Winter jadi kalian bisa saling jaga satu sama lain kamu keberatan?" Tanya Tiffany pada Karina
"Ga kok ma, kalau memang itu keputusan mama sama papa aku bakal nurut" Jawab Karina tak membantah keputusan orang tuanya karena dia emang anak yang cukup penurut, dia jarang sekali membantah
"Kalau kamu Winter, apa keberatan kalau Karina satu sekolah sama kamu? Dan apa kamu juga keberatan kalau kamu berangkat sama Karina setiap hari?" Tanya Tiffany membuat Winter berpikir sejenak lalu mengangguk
"Ga masalah" Jawab Winter singkat
Tiffany dan Hendry mengangguk setidaknya Winter tidak menolak untuk Karina terus bersamanya meskipun sikapnya masih tertutup dan dingin pada mereka
"Winter kamu bisa tolong antar Karina ke sekolahnya? Papa sama mama udah harus ke bandara karena pesawatnya sebentar lagi tapi kalau kamu keberatan gpp kok Karina bisa ikut papa sama mama" Ucap Hendry bertanya pada Winter
"Gpp biar aku aja yang antar, Karina ayo" Winter mengambil tas Karina yang tergantung di belakang kursi lalu berjalan keluar rumah meninggalkan Karina yang terdiam cengo
"Hei udah sama ikut sama dia, entar di tinggal loh" Kata Tiffany menyadarkan Karina
"Ahh..iya. pa, ma aku berangkat dulu ya safe flight" Karina mengecup kedua pipi orang tuanya lalu berlari keluar rumah menyusul Winter
"Biarpun Winter masih bersikap dingin kayak gini setidaknya dia masih mau membiarkan Karina ada di dekatnya. Aku harap mereka bisa akur dan punya hubungan baik" Ucap Hendry menatap bahagia kedua putrinya yang nampak mulai dekat
"Kamu bener yaudah ayo berangkat pesawat kita 2 jam lagi" Setelah itu Tiffany dan Hendry pergi berangkat ke bandara
"Makasih ya udah antar aku Win" Ucap Karina lalu memberikan helm yang dia pakai tadi pada Winter
"Ya sama sama"
"Aku masuk duluan ya?" Pamit Karina pada Winter
"Ehmm kamu ada uang?" Tanya Winter dan Karina mengangguk
"Ada kok baru di kasi uang bulanan sama mama kemarin, kenapa? Kamu ga ada uang?"
"Ga bukan gitu. Kamu simpan aja uang kamu terus pake uang aku" Kata Winter sambil mengambil 2 dompetnya yang satu terlihat tebal dan satunya lagi tipis tapi isinya bukan main setelah itu memberikannya pada Karina
"Loh kok kasi ke aku? Kan itu punya kamu Win, lagian aku juga ada uang" Bingung Karina sambil memberi gestur menolak dompet Winter
"I know tapi plis ambil ini, papa kirim duit kebanyakan dan aku ga tau harus aku apa in duit sebanyak ini dan kamu juga bisa ambil kartu kartu ATM ku. Pokonya terserah mau kamu beliin apapun usahakan setengah uang nya habis, kalau ga bisa dua duanya ya yang dompet tebel itu aja. Bantu aku habisin uang itu ya" Ucap Winter pada Karina membuat Karina melongo
Selain kaget karena Winter meletakkan dompet tebalnya itu di tangan miliknya juga ucapan Winter tadi, Karina juga dia buat kaget karena itu merupakan kata kata terpanjang yang pernah Winter ucapkan padanya
"Kalau gitu aku pergi" Winter menyalakan motornya kembali dan menutup kaca helm dan hendak pergi namun dengan cepat Karina menahannya
"Wait, ini kamu ambil ini" Karina mengambil tangan Winter dan meletakkan dompetnya di sana
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Sister ♡ | Winrina ✓
Romance"Gue cinta sama dia tapi keadaan buat gue ga bisa ngelakuin apapun" - Karina "Gue cinta dan gue sayang tapi kenapa takdir jahat banget sama gue?" - Winter WINRINA GXG AREA JANGAN SALAH LAPAK!