Gibah + Cemburu

4K 350 20
                                    

Setelah 3 hari di rawat, Winter akhirnya di perbolehkan pulang ke rumah oleh dokter. Seharusnya 2 hari cukup tapi Winter di jadwalkan untuk menjalani pemeriksaan tambahan atas permintaan Karina, maka dari itu dia baru bisa pulang di hari ke tiga

Karina memapah tubuh Winter ke dalam rumah, tadi Hendry dan Tiffany yang menjemput mereka ke rumah sakit. Tiffany sepanjang jalan terus menanyai mereka tentang apa yang terjadi dan Hendry juga turut memberi sedikit omelan guna memberi paham anak anaknya

"Inget ya ga ada berantem berantem lagi mulai sekarang. Kalau ada masalah apapun di bicarain jangan pake acara ngambek plus mogok makan gini papa ga suka" Ucap Hendry tegas

"Kalian udah gede ga seharusnya kayak gini. Apa lagi kamu Winter, kamu punya maag yang cukup beresiko kalau kambuh tapi kamu malah mogok makan cuma karena hal sepele. Stop bikin khawatir orang tua Winter kamu udah gede harusnya bisa jaga diri bukannya malah nyakitin diri sendiri" Ucap Hendry lagi

Hendry terlewat kesal dengan tindakan Winter yang dia anggap terlalu berlebihan. Winter sudah dewasa, jika berbuat salah seharusnya minta maaf bukannya malah menyiksa diri sendiri. Hendry memang tidak begitu mengetahui akar masalahnya karena kedua anaknya itu enggan memberitahu tapi apapun masalahnya harus di selesaikan dengan kepala dingin bukan tindakan bodoh yang menyakiti diri sendiri

Winter membuang pandangannya ke arah lain sepanjang Hendry berbicara, dia bahkan terlihat tidak peduli dengan apa yang di kata Hendry padanya itu terbukti dari raut wajah tak bersahabat Winter

"Winter kamu dengar papa atau ga? Jangan bersikap bodo amat sama orang yang peduli sama kamu!" Ucap Hendry dengan nada sedikit meninggi membuat Winter menoleh padanya dengan tatapan nyalang

"Peduli? Ga salah denger?" Tanya Winter dengan nada sinis menimbulkan aura tak sedap di ruang keluarga itu

Karina bahkan kaget saat mendengar ucapan Winter pada sang papa, ingin menegur tapi tidak punya nyali. Winter terlihat menyeramkan sekarang dengan tatapan nyalang juga auranya yang sangat suram. Karina hanya mampu diam sambil terus memapah tubuh kekasihnya itu tanpa bersuara, mungkin nanti dia akan membicarakan ini dengan Winter

"Winter kenapa kamu ngomong gitu? Jelas papa peduli sama kamu sayang, dia bahkan sayang banget sama kamu" Kali ini Tiffany yang menjawab, dia sangat kaget dengan ucapan Winter yang sangat sinis pada Hendry

Winter berdecih tak senang

Mendadak wajah sang mama, Taeyeon masuk ke kepalanya tanpa permisi. Wajah yang selalu memancarkan senyum hangat dan penuh kasih sayang itu membuat dirinya merasa hatinya sakit apa lagi mengingat penderitaan sang mama dulu membuatnya semakin sakit hati dan membenci laki laki yang dia panggil papa itu

Winter melepas rangkulannya dari Karina lalu berjalan pergi begitu saja ke kamar nya meskipun kondisi tubuhnya masih sangat lemah, Winter tidak peduli. Dia ingin ketenangan sekarang, suasana tenang yang akan membuat dirinya jauh lebih baik

Karina menatap kepergian Winter hendak memanggilnya namun dia tahan karena dia tidak mau memperkeruh suasana. Karina beralih menatap sang papa dengan arut wajah bingungnya

"Ada apa ini?" Tanya Karina pada Hendry

Hendry diam, tak memberi jawaban apapun. Menundukkan kepalanya dan mengepalkan tangannya guna menahan emosi yang tercampur aduk dalam hatinya

"Ga ada apa apa. Susul saudaramu" Jawab Hendry pada Karina lalu kembali pergi dari rumah, tujuannya hanya satu yaitu kantor

Karina menatap kepergian Hendry, ayahnya sengaja menghindar. Pergi tanpa menjawab pertanyaannya membiarkan tanya terus diam di dalam kepalanya. Tapi meskipun begitu, Karina juga tidak bisa memaksa ayahnya maupun Winter untuk mengatakan segalanya, dia merasa belum begitu berhak untuk mengetahui segalanya lebih dalam

My Step Sister ♡ | Winrina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang