Si dingin yang hangat

3.4K 345 21
                                    

Di tepi gedung sekolah, Winter duduk menikmati semilir angin yang menerpa wajah cantiknya. Dia pergi ke sini setelah moodnya sedikit down di kantin tadi, bukan karena marah Karina memuji pak Wonwoo karena dia juga tau kalau guru itu tampan dan pantas di puji tapi dia merasa tidak percaya diri dan sedikit insecure mungkin

Dirinya sedang berpikir apa dia jelek? Atau mungkin terlalu banyak kekurangan sehingga Karina memuji orang lain? Dia sendiri saja tidak pernah di puji oleh Karina selama kurang lebih 1 minggu pacaran bahkan hampir 3 bulan mereka kenal sebagai saudara. Winter menghela nafasnya siang menjelang sore emang pas untuk overthingking ria

Dirasa cukup dengan pikiran buruknya, Winter pun turun dari pinggir gedung, berbalik dan berjalan hendak menuju kantin kembali untuk menemui kekasihnya yang pasti panik tiba tiba di tinggal begitu namun nyatanya dia malah menemukan Karina yang kini berada hadapannya dengan nafas tersengal sengal

Karina langsung menghamburkan dirinya kedalam dekapan hangat Winter. Memeluk tubuh tegap kekasihnya itu dengan erat dan menyembunyikan wajahnya di bahu sang kekasih

"Hiks...." Winter sontak menoleh ke arah Karina yang kini menangis di bahunya

"Kenapa sayang? Jangan nangis" Winter mengelus kepala Karina sayang dan memeluk Karina kembali

"Maafin Karina, Karina jahat bikin Winter marah....hiks...." Ucap Karina menarik Winter dan memeluknya lebih erat lagi

"Aigoo, gpp sayang. Karina ga jahat kok, Winter ga marah sama Karin" Jawab Winter lalu melepaskan pelukan mereka dan menghapus air mata yang membasahi wajah menawan PACAR nya itu :)

"Bohong! Tadi kamu pergi gitu aja sambil pasang muka bete gimana aku ga ngerasa jahat. Maaf aku seharusnya ga muji pak Wonwoo segitunya di depan kamu" Ucap Karina lagi dengan wajah cemberutnya

Winter tertawa kecil melihat eskpresi Karina yang sangat lucu di matanya. Karina benar benar terlihat seperti anak kecil. Wajah cemberut, pipi mengembung lucu, bibir melengkung ke bawah, matanya menyipit merah karena menangis serta hidungnya yang sudah berbuah jadi merah tomat, Winter di buat gemas olehnya

"Utututu sayangnya aku, aku ga marah kok serius deh. Kalau aku marah mana mau aku meluk kamu sambil sayang sayang gini sama kamu" Jawab Winter, dia sungguh tidak marah pada Karina hanga merasa insecure

"Terus tadi kenapa pergi ninggalin aku?" Tanya Karina sambil memainkan jari jari panjang tangan kekasihnya

"Ya gpp, aku lagi pengen nyari udara seger doang"

"Bohong, kamu marah pasti. Kamu cemburu kan aku muji pak Wonwoo? Monday sama Yeji aja bilang gitu" Karina tetap menolak pernyataan Winter

"Sialan tu dua bocah" - Winter

"Aku ga marah sayang. Denger, aku ga marah sama sekali karena memang pak Wonwoo pantas di puji, die emang ganteng dan omongan mu ga salah aku juga mengakui kok kalau pak Wonwoo ganteng. Cuman ya aku pergi tadi kerena ngerasa ga percaya diri aja, aku ngerasa insecure sama diriku sendiri karena pacarku muji orang lain di banding aku, mungkin karena aku jelek dan masih banyak kuruangnya tapi aku ga mau egois kamu bebas muji siapapun karena itu hak kamu, suka suka kamu" Ucap Winter si pacar pengertian

"Ga! Kamu yang paling ok, paling cantik, paling ganteng, paling perhatian, paling sayang aku. Kamu lebih segalanya di banding seluruh manusia di bumi, aku cinta kamu cuma kamu, pak Wonwoo kalan semuanya kalah sama kamu, kamu yang terbaik. I love you" Bantah Karina cepat, baginya Winter adalah yang terbaik di atas segala yang terbaik. Winter sudah sangat sempurna untuknya dan dia tidak mau membagi Winter dengan siapapun juga

Winter tersenyum, Karina terlihat konyol di matanya sekarang, ucapan ucapan manis itu di sertai dengan wajah panik Karina yang sangat lucu, belum lagi dia yang kesulitan bicara karena masih sesenggukan menambah kadar imut dalam dirinya

"Hahaha iya iya" Balas Winter kemudian mengecup bibir Karina sekilas

"Gemes banget sih pacarku" Ucap Winter sambil menghapus air mata Karina

"Mana?" Winter menaikkan sebelah alis nya tak paham pertanyaan Karina 

"Mana apanya?"

"Ihhh i love too nya mana~" rengek Karina karena i love you nya tidak di balas

"Oh hahaha" Winter bukannya membalas malah tertawa membuat Karina makin cemberut

"Ih ayang kok malah ketawa? I love you too ku mana?" Karina kembali merengek seperti bocah

"Habisnya kamu gemes banget sih kayak anak kecil. I love you more sayangku muachhh" Winter membalas perkataan Karina lalu memberikan kecupan di bibir Karina lama sebagai hadiah karena membuat moodnya kembali membaik akibat tingkah lucunya

"Udah ya jangan nangis lagi nanti jelek loh" Ucap Winter sambil memeluk sang kekasih

"Kok aku di bilang jelek sih?"

"Ya makanya jangan nangis, kalau kamu ga nangis kamu cantik banget apalagi kalau senyum"

"Beneran?" Winter mengangguk

"Iya sayang, jadi jangan nangis lagi ya cantik" Karina mengangguk dalam pelukan hangat di musim dingin yang menjadi tempat ternyaman nya

"Habis ini jalan jalan mau?" Tanya Winter

"Mau jalan kemana kan masih jam sekolah" jawab Karina

"Bolos sekali mah gpp, lagian emang nya kamu mau masuk kelas dengan mata sembab begini?" Tanya Winter

"Gara gara kamu juga kan jadi sembab matanya" Ucap Karina sambil menepuk punggung Winter lumayan keras membuat Winter meringis

"Iya aku salah maaf" Winter memilih mengalah dari pada melawan dan membuat perdebatan terjadi, dia ingin hubungannya dan Karina lancar jaya tanpa adanya pertengkaran

"Jadi mau ga jalan?" Tanya Winter kembali

"Mau~"

Mereka melepaskan pelukan mereka lalu menatap satu sama lain dengan Karina yang sibuk menarik ingus nya yang serasa meleleh dan ingin menerobos keluar

"Yaudah kalau gitu ayo turun, entar tas kamu biar aku suruh Yeji yang bawa pulang" Ucap Winter sambil merapikan rambut pacarnya yang sedikit berantakan

"Hum" Karina mengangguk saja dan Winter kembali tersenyum gemas

"Yaudah yuk turun, mau aku gendong apa mau jalan sendiri?" Tanya Winter, sebenarnya hanya basa basi saja, dia tau jika Karina habis menangis seperti ini pasti dia akan meminta Winter untuk menggendongnya dan mengelus elus punggungnya, Winter serasa mengurus bayi jadinya

"Gendong" Winter mengangguk lalu menggendong Karina yang sudah mengangkat tangannya ke atas menunggu Winter untuk menggendongnya 

"Kiss dulu" Pinta Winter dan Karina langsung menurutinya dengan memberikan 3 kecupan ringan di bibir sang kekasih dan satu kecupan yabg cukup lama di pipi gembul Winter

Winter tersenyum lebar, kecupan Karina bagai energi untuknya. Winter seketika lupa jika tadi moodnya down karena Karina, itu lah pengaruh kekuatan cinta yang membuat siapapun akan lupa segalanya jika sudah terjebak di dalamnya, dasar Winter bucin -_-

   

 

 











Note: bentar lagi muncul konflik 👀😌

Tbc.

My Step Sister ♡ | Winrina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang