Winter dan Karina kini ada di dalam mobil meninggalkan area sekolah sekitar 10 menit yang lalu. Mereka bisa keluar dengan alibi urusan keluarga dan mengatakan sudah meminta ijin dari guru piket padahal mereka bolos
"Kita mau kemana sayang?" Tanya Karina pada Winter
"Kemana aja yang kamu mau, kamu mau kemana?" Tanya Winter balik. Baginya tidak masalah kemana pun asal bersama cintanya itu
"Aku juga bingung sih mau kemana eh tapi ke pantai aja ga sih?" Ucap Karina membuat Winter gemas karena ekspresi Karina dari bingung tiba tiba berubah ceria
Winter meraih tangan kiri Karina untuk ia genggam lalu mengecup punggung tangan kekasihnya itu dengan lembut dan hal itu membuat karina tersentak namun sedetik kemudian tersenyum hangat, hatinya seketika meleleh mendapat perlakuan begitu dari Winter
"Kemana pun kamu mau pergi aku bakal siap ngantar dan nemenin kamu jadi pantai ya? Ok kita ke pantai" Ucap Winter dengan senyum manisnya
"Makasih ya sayang"
"Sama sama"
Di sisi lain Hendry dan Tiffany tengah berada di kantor. Tiffany menemani Hendry yang nampak sibuk dengan berbagai berkas dan beberapa panggilan telpon masuk. Sementara Hendry sibuk dengan urusan kantor, Tiffany pun sibuk juga dengan pikirannya. Ada beberapa hal yang menggangunya membuatnya merasa tidak nyaman dan takut
Wajah gelisah Tiffany di tangkap oleh mata Hendry yang sedang berbicara pada asistennya melalui sambungan telpon, melihat wajah istrinya yang nampak gelisah membuat Hendry lantas langsung menutup telpon dan pergi menghampiri istrinya
"Sayang kenapa? Kok mukamu gelisah gitu? Ada masalah?" Tanya Hendry
"Gpp kok cuma aku kepikiran sama Karina sama Winter aja" Jawab Tiffany membuat kening Hendry mengerut
"Kepikiran apa?"
"Aku kepikiran mereka tuh udah punya pacar apa belum, aku tau sih kecepetan buat mereka punya pacar tapi aku cuma pengen mereka bahagia dengan punya pasangan yang tentunya bisa jaga mereka" Ungkap Tiffany
"Sayang mereka masih muda, mereka juga belum lulus SMA. Udah punya pacar atau belum itu terserah mereka mereka yang punya hati, kita cuma bisa mendukung mereka dengan jalan apapun yang mereka ambil, jadi jangan terlalu di pikirkan untuk yang satu itu" Balas Hendry. Ya baginya punya pacar atau tidak anak anaknya itu terserah anak anaknya saja jika pun anak anaknya tidak ingin mempunyai pasangan sama sekali ya dia juga tidak masalah toh anak anaknya juga tidak akan hidup kekurangan dan yang paling penting jika anak anaknya bahagia maka dia akan ikut bahagia dengan jalan apapun yang anak anaknya ambil
Itu adalah pedoman hidupnya, anaknya bahagia maka dia juga bahagia tidak ada alasan untuk dirinya tidak bahagia melihat senyum dan tawa anak anaknya jadi jika hingga sekarang Karina dan Winter belum memiliki pasangan dia tidak masalah selagi mereka berdua bahagia
"Ya aku tau tapi aku cuma khawatir sama mereka kalau semisalnya kita ga ada mereka otomatis cuma berdua aja kan, aku ga mau terjadi hal hal yang tidak di inginkan setidaknya jika mereka punya pacar akan ada yang menjaga mereka selagi kita ga ada apa lagi mereka sama sama perempuan aku takut mereka kenapa napa" Ucap Tiffany mengungkapkan sebagian keresahannya, ya hanya sebagian
"Iya sih tapi balik ke yang tadi aku bilang kita ga bisa maksa mereka kalau mereka masih nyaman sendirian dan Winter jago bela diri jadi kamu ga perlu khawatir mereka kenapa napa" Kata Hendry berusaha meyakinkan sang istri
"Iya aku tau tapi aku khawatir sama mereka" Wajah Tiffany kini nampak frustasi dia khawatir dan gelisah ketika meninggalkan Karina dan Winter berdua saja di rumah apa lagi kondisi nya sepi karena komplek mereka tidak begitu ramai orang dan keamanan yang tidak begitu ketat
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Sister ♡ | Winrina ✓
Romance"Gue cinta sama dia tapi keadaan buat gue ga bisa ngelakuin apapun" - Karina "Gue cinta dan gue sayang tapi kenapa takdir jahat banget sama gue?" - Winter WINRINA GXG AREA JANGAN SALAH LAPAK!