Aku Cinta Kamu

4.3K 390 27
                                    

Winter dan Karina sekarang sedang berjalan di tepi jalan bersama pejalan kaki lain mencari tempat makan tentunya untuk makan malam. Meskipun ada sedikit kendala saat di loby tadi karena ketahuan oleh dokter yang menangani Winter dan sempat di larang keluar juga tapi akhirnya mereka berhasil pergi juga dari rumah sakit itu

Mereka berdua berjalan beriringan dengan Karina yang setia menggenggam erat tangan Winter yang tidak tertancap infus sedangkan tangan sebelahnya lagi memegang botol infus dan Winter juga menggenggam tangan Karina dengan tangan sebelahnya sambil tersenyum menatap suasana malam yang sangat menyenangkan untuknya

"Dari tadi senyum terus, seneng banget ya?" Tanya Karina yang jujur saja merasa gemas dengan Winter malam ini karena anak itu lebih banyak tersenyum dan memamerkan sisi menggemaskannya

"Hm aku seneng akhirnya bisa keluar setelah seharian suntuk di rumah sakit dan tentunya seneng karena kamu udah mau berdiri di samping aku juga megang tangan aku lagi" Ucap Winter yang terdengar sangat tulus di telinga Karina

"Sebegitu penting nya aku sampai kamu sesenang itu aku balik lagi ke kamu?" Tanya Karina dengan pandangan ke depan

"Penting, penting banget. Kamu itu udah kayak belahan jiwaku, kamu udah buat aku keluar dari zona nyaman ku sendiri, kamu juga udah buat aku ngelakuin apa yang ga pernah aku lakuin ke orang lain contohnya merhatiin kamu pas kamu lagi tidur. Aku seneng kamu hadir meskipun awalnya aku ga terima kamu dengan baik" Jawab Winter. Karina memang sangat penting baginya bahkan lebih penting dari sebongkah berlian

Hati Karina rasanya sangat bahagia mendengar itu dari orang yang dia cintai tapi tak di pungkiri ada perih nya juga mengingat mereka adalah saudara. Karina menundukkan kepalanya kemudian menghela nafas, dia ingin gadis di sampingnya ini menjadi miliknya, dia ingin bisa mengucapkan banyak kata cinta dan memberi perhatian lebih pada Winter, lebih dari saudara. Tapi rasanya tidak mungkin dia melakukan itu karena pasti Winter akan merasa aneh dan dia juga akan mengecewakan kedua orang tuanya jika sampai semua nya terbongkar

Winter yang mendengar helaan nafas berat juga low energi dari Karina pun menghentikan langkahnya dan menoleh pada Karina

"Kenapa?" Tanya Winter

"Hm?"

"Kamu kenapa? Kok lemes gitu? Sakit?" Tanya Winter khawatir

"Aku....aku gpp" Jawab Karina sambil tersenyum pada Winter yang terlihat mengkhawatirkannya

"Serius? Kalau kamu ada masalah dan butuh waktu sendiri gpp, aku bisa kasi kamu ruang untuk sendiri atau mau cerita sama aku juga gpp" Kata Winter pada Karina

Karina tersenyum hangat pada Winter. Winter memang sangat mudah menyadari perubahan moodnya, Winter bahkan tau jika dirinya tengah memiliki masalah tanpa perlu bertanya lebih dulu. Sebut saja Winter peka dan dia peka hanya pada Karina kalau untuk yang lain mungkin saja tapi lebih banyak ia abaikan dari pada peduli

"Aku gpp Winter, aku cuma lagi capek aja" Jawab Karina sambil mengelus pipi Winter dengan lembut

"Kamu capek? Kenapa ga bilang, kalau gitu kita balik aja ke rumah sakit terus kamu istirahat. Tapi kali ini jalan sendiri ya aku ga bisa gendong kamu belum ada tenaganya" Ucap Winter mendapat kekehan sekaligus gelengan kepala dari Karina

"It's okay, kita udah di luar juga jadi ngapain balik. Sekarang kita cari makan ya kamu harus makan biar cepet sembuh dan kamu juga tadi katanya mau ngomong sesuatu kan jadi lanjut aja"

"Beneran?" Karina mengangguk dengan senyum manis

"Ok tapi kasi tau kalau capek ya biar kita berhenti dulu" Ucap Winter

My Step Sister ♡ | Winrina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang