Cute Puppy

4.1K 430 22
                                    

Kehadiran tiba tiba, Karina, Yeji, juga Giselle membuat Winter yang tadi beradu mulut dengan Monday kaget. Dia menatap 3 orang yang berdiri di depan pintu dengan mata terbuka lebar terlebih lagi melihat Karina yang menatap nya dengan raut wajah khawatir di sertai air mata yang sedari tadi tak berhenti keluar

"Akhirnya kalian datang juga, syukur puji Tuhan. Sumpah gue udah ga kuat ngurus ni anak anjing, di suruh makan susah banget, gue sampe sujud di lantai dia juga tetap kagak mau pusing" Keluh Monday pada teman temannya yang lain

"Kasian banget sih lo Mon" Ucap Yeji di ikuti anggukan kepala Giselle

Karina terus menatap lekat Winter, padangan matanya tak bisa beralih ke lain saat menangkap wajah pucat Winter di sertai tangannya yang tertancap infus. Hati nya serasa ingin hancur, melebur begitu saja saat melihat kesayangan nya dalam kondisi mengenaskan seperti itu

Karina menerobos masuk ke dalam tak peduli ringisan dan protes dari Giselle juga Yeji yang dia tabrak tubuhnya, yang terpenting baginya sekarang adalah Winter, mendekap tubuh itu dan menyalurkan rasa rindunya yang beberapa hari ini tidak punya tempat untuk dilampiaskan

Tubuh Winter yang lemah itu tersentak ke belakang kala Karina menerjangnya dengan pelukan erat dan isakan. Tubuh Winter menabrak bagian belakang kasur yang memang sengaja di naikkan agar Winter bisa bersandar dengan nyaman

Winter bisa merasakan kesedihan dalam isak tangis Karina juga bagaimana saudarinya itu mendekapnya dengan erat seolah olah tak ingin kehilangan sesuatu yang sangat berharga

"Maaf, maafin aku hiks...gara gara aku kamu jadi kayak gini....hiks...maafin aku Win....hiks" Ucap Karina dengan penuh rasa bersalah kemudian menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Winter dan mendekapnya lebih erat lagi

Winter menatap Karina yang memeluknya lalu membalas pelukan erat gadis itu sembari memberi usapan lembut di punggung dan kepala gadis kesayangannya itu. Mendadak rasa bersalah yang semula sedikit memudar saat beradu mulut dengan monday tadi kembali muncul kala mendengar tangis Karina yang begitu lirih

"Gpp, bukan salah kamu" Ucap Winter lembut sambil mengusap lembut kepala Karina dengan sayang

Karina menggelengkan kepalanya dalam dekapan Winter kemudian menarik dirinya dari dekapan hangat Winter dan menatap manik hitam kesayangannya itu dalam

"Ini salah aku Win, aku yang buat kamu ngerasa bersalah. Andai aja aku ga ngehindarin kamu karena malu dan milih tinggal di rumah Giselle, kamu pasti ga akan kayak gini. Aku minta maaf ini semua salah aku maafin aku Winter" Ucap Karina pada Winter

"Kamu ga salah, aku yang salah sayang. Kamu ga usah ngerasa bersalah hm? Aku sakit ngeliat kamu nangis gini" Ucap Winter yang memang tidak pernah menyalahkan Karina sedari awal sambil menghapus air mata yang terus mengalir membasahi pipi lembut Karina

"Ga Win! Aku salah karena aku ngehindarin kamu, karena itu kamu ngerasa bersalah dan ngehukum diri kamu sendiri sampai jadi kayak gini. Aku salah Win, aku bod-"

Chuu.....

Mata Karina membulat kaget saat Winter tiba tiba mendaratkan ciuman di bibirnya. Winter sungguh tidak tahan lagi mendengar Karina yang terus menyalahkan dirinya sendiri, hatinya tak kuasa menahan sesak melihat Karina yang begitu kacau karena rasa bersalah padahal ini bukan lah salahnya sama sekali

Karina menutup matanya saat merasakan bibir Winter mulai bergerak memberi lumatan lembut di bibirnya. Air mata itu turun di sela sela ciuman hangat itu, Winter dapat merasakannya dan makin menarik Karina untuk ciuman yang lebih dalam berharap bahwa ciuman ini dapat membungkam Karina yang terus menyalahkan dirinya dan tentunya menyalurkan rindu yang selama ini terpendam

My Step Sister ♡ | Winrina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang