Prologue : Sorrow.

7.6K 860 112
                                    

Now playlist : Duka - Last Child.

***
Selama 2 bulan dia pindah ke kota ini, dia sudah memiliki banyak teman di sekolahnya.

Bahkan dia juga sudah hapal rute jalan, sebelumnya dia hanya hapal rute jalan dari rumahnya ke sekolah, namun sekarang dia sudah tau rute ke mall ataupun ke tempat yang lainnya.

Taehyun merupakan anak tunggal dari pasangan yang cukup harmonis, orang tuanya tidak pernah bertengkar.

Jika selisih paham itu ada, namun gak pernah sampai harus mengeraskan suara jika berbicara.

Aman sekali bukan? Terkadang Taehyun merasa jika orang tuanya gak memiliki emosi sama sekali.

Tapi itu sebuah keuntungan baginya, lagipula Taehyun tidak suka mendengar suara bentakan ataupun orang berantem.

Jika ada yang berantem, dia lebih memilih pergi dari sana.

Tangannya baru saja mau menutup jendela kamarnya karena sudah malam, dia mau tidur.

Tapi lagi-lagi dia mendengar suara gitar yang disambungkan dengan speaker dengan volumenya cukup besar membuat Taehyun bisa mendengar instrumen dari gitar tersebut.

Dia selama 2 bulan ini selalu mendengar suara gitar dari rumah tetangganya, namun dia selama itu juga tidak pernah tau siapa yang memainkan gitar tersebut.

Taehyun akhirnya menutup jendela kamarnya, lagipula jika ditutup maka suara gitar tersebut gak akan terlalu terdengar lagi di telinganya.

***
Beomgyu memainkan gitarnya dengan cepat tanpa memperdulikan suara bentakan dan teriakan yang ada si ruang tamu rumahnya itu.

Lagipula jika dia mendengar suara itu membuatnya tambah emosi saja.

Apakah orang tuanya gak malu dengan tetangga yang harus mendengar pertengkaran mereka terus menerus.

Setiap malam, orang tuanya bertengkar, Beomgyu heran apa yang membuat mereka berdua masih bertahan sampai saat ini?

Jika memang berpisahpun, Beomgyu sudah tidak peduli lagi.

Dia saja terserah jika mau ikut ke papa atau mamanya, tangannya berhenti memainkan gitarnya ketika tidak ada suara bentakan ataupun teriakan dari lantai bawah rumahnya itu.

Sepertinya orang tuanya itu sudah berhenti dari pertengkarannya.

Pintu kamarnya terbuka dengan kencang diikuti dengan suara tangisan dari mamanya yang di dorong oleh papanya ke arah dirinya.

Beomgyu menoleh kearah papanya yang tampak menunjukkan raut yang sangat emosi.

"Urus ibumu yang seperti pelacur itu," hina papanya sambil berjalan pergi dari kamarnya.

Tangan Beomgyu memegang tubuh mamanya yang tampak lebam karena dipukul oleh papanya itu.

"Aku heran kenapa kalian masih bisa bersama sampai saat ini?" tanya Beomgyu sambil meletakkan gitarnya dan menyuruh mamanya itu agar duduk di bangku belajar yang ada di kamarnya itu.

Dia berjalan kearah lemari untuk mengambil kotak obat, jika sehabis bertengkar mamanya pasti akan kesini dan dirinya yang akan mengobati luka mamanya itu.

"Jika bukan karena kakekmu, mungkin mama akan pergi meninggalkan papamu," jawab mamanya yang tampak emosi itu, dia mengusap air matanya yang dari tadi terus mengalir.

Tambah emosi, tambah juga air matanya mengalir.

Beomgyu memang tidak bisa berkata dengan biasa saja ke orang tuanya, dia malah memilih berkata aku-kamu atau memanggil orang tuanya dengan kata kalian.

Terlalu baku, tapi dia memang tidak bisa mengubah hal itu, dia sudah melakukannya dari kecil hingga sekarang.

"Dan kali ini mama berselingkuh lagi?"

Mamanya tidak menjawab, Beomgyu akhirnya memilih untuk membersihkan luka lebam yang ada di lengan mamanya itu.

Pernikahan yang dimulai dengan perjodohan belum tentu akan seindah yang ada di novel, contohnya saja ini.

Orang tuanya dijodohkan, sampai sekarang saja sepertinya mereka gak saling mencintai sama sekali.

Pernikahan mereka sudah berusia 18 tahun dan dirinya sekarang berusia 17 tahun, dia masih duduk di bangku sma kelas 12, sebentar lagi dia akan lulus dari sekolahnya.

Heran jika memang tidak ada cinta ataupun rasa sayang, kenapa tidak memilih berpisah?

Mamanya tukang selingkuh, papanya gila kerja dan reputasinya terlihat bagus, makanya jika mamanya itu ketahuan selingkuh oleh teman papanya, mamanya akan langsung habis saat itu juga oleh papanya.

Dan Beomgyu juga gak heran jika papanya entah percaya atau tidak jika dia itu anaknya atau bukan.

Jika orang tuanya berceraipun, dia malah berencana untuk ikut nenek dan kakeknya atau kalau masih boleh lebih baik tinggal di panti asuhan saja.

"Berhentilah untuk selingkuh, mama."

Mamanya menoleh sekilas kearahnya sebelum dia pergi ke bawah untuk ke kamarnya.

Beomgyu cuma menghela nafasnya dan memilih untuk menutup pintu kamarnya dan menyimpan kotak obatnya itu.

Jika memang orang tuanya terus ingin melakukan hal yang sama berulang kali.

Maka Beomgyu juga akan melakukan hal yang sama, yaitu memainkan gitar setiap malam disaat orang tuanya bertengkar.

Tbc.

Drama berat tapi aku rada bingung sih, pengen buat alah-alah dramatis malah terkesan menggelikan, wkwkw.

Jadi kalian suka? Mau lanjut? Komen aja bos.

Ok, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya, itupun kalau lanjut sih.


























Salam,




Anaknya Taekook.

Neighbor -beomtaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang