Philip Crale tersenyum setelah selesai membaca keseluruhan isi pesan dari salah satu anggotanya. Meletakkan ponsel ke atas meja dan memilih menyandarkan punggung di kursi. Matanya tidak ingin melihat ke arah lain selain kepada seorang pria berdiri di depan mejanya.
"Derek mengirim pesan kepada saya barusan. Isi pesannya mengatakan jika kau tidak berhasil menangkap salah satu target tiga jam lalu, saya ingin mendengarnya secara langsung apakah benar?"
"Ya."
"Kenapa?"
"Telah terjadi insiden kecil membuat saya kehilangan sang target."
"Dan apakah insiden kecil yang kau maksud, masih berhubungan dengan kerjaan?"
"Tidak."
Philip tidak dapat menyembunyikan senyum karena telah terjadi sesuatu menarik di sini. Keinginan dia untuk meraih sebatang rokok dan menikmatinya, tapi sekarang dia justru menikmati sebuah hal yang telah terjadi.
"Ingin tahu apa yang dikatakan Derek kepada saya? Sebenarnya tidak hanya pria itu saja tetapi semua anggota dalam agen, bahwa kau untuk pertama kalinya tidak berhasil melakukan pekerjaan dengan mudah. Bukan kah ini adalah suatu hal menarik? Karena selama ini hasil kerjamu selalu berhasil membuat saya bangga."
"Masih ada waktu satu minggu lagi melakukan pekerjaan secara benar."
"Bagaimana jika kau gagal lagi? Saya akui kejadian tadi adalah pertama kalinya kau gagal menangkap sang target. Wajar saja saya sedikit bingung karena itu sama sekali bukan dirimu yang saya kenal. Saya terlalu bangga kepadamu bahkan sejak pertama kali kau melakukan pekerjaan secara benar. Sehingga ketika mendapatkan laporan bahwa malam ini kau gagal menangkap sang target, membuat saya masih menganggap semua ini hanya mimpi."
"Apakah anda ingin saya mengubah rencana lain Mr. Crale?"
"Dengan senang hati. Saya akan tunggu laporan perubahan rencanamu Sang Yeob. Ingin lusa sudah harus ada di meja kerja saya."
Melihat respon mengangguk dari pria di hadapan membiarkan dia keluar dari ruang kerjanya, lalu meraih sebatang rokok untuk dinikmati seperti biasa.
Lee Sang Yeob menjadi satu di antara banyaknya anggota dia andalkan. Kerja pria itu selalu sempurna dan membuat dirinya secara pribadi puas dia pintar, jago bela diri, tidak mengenal takut serta penembak yang sempurna. Dia sosok pendiam dan tidak banyak bicara, sikap cueknya telah dikenal para anggota sejak awal pertemuan.
Philip mengingat kembali awal pertemuan dia dengan Sang Yeob. Itu terjadi dua belas tahun lalu ketika itu dirinya sedang berkunjung ke Seoul Korea Selatan, untuk melakukan sebuah bisnis besar bersama tiga rekan kerjanya. Dia yang hanya membawa lima bodyguard pada saat itu dihadang sekelompok motor jalanan. Berpikir awalnya dapat mengatasi hal tersebut tapi para bodyguard-nya kalah. Dan ketika dia bersiap-siap akan melakukan penyerangan untuk mempertahankan diri, tiba-tiba saja dari arah berlawanan sebuah mobil melaju kencang dan berhenti di tengah-tengah mereka.
Dia melihat seorang pria muda dengan berani melawan mereka semua. Tidak peduli mereka memegang senjata tajam tapi sosok tersebut berhasil membuat kelompok tersebut pergi dengan rasa takut besar. Philip tidak ingin membuang kesempatan tiba-tiba saja muncul dipikiran. Dia segera mendekat mengucapkan terima kasih dan memberikan kartu namanya pada pria penolongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRETARY [END]
FanfictionThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 ) =================================== [ SUDAH TERSEDIA DALAM BENTUK BUKU ] Jessica Ho, 34 tahun. Wanita den...