Jessi hampir saja menjatuhkan gelas kaca dia pegang ketika dengan santai Miley mengatakan jika dia menyukai Sang Yeob sejak lama. Berbicara dengan nada senang sambil menikmati kentang goreng kesukaan seakan ketika bicara seperti barusan tidak ada beban pikiran.
Apakah ini adalah sebuah lelucon menyenangkan?!
"Kau — apa?!"
"Aku? Kenapa?"
"Kau mengatakan barusan, jika kau menyukai Sang Yeob sejak lama?!"
Miley mengangguk santai dan saat dia akan kembali meraih kentang goreng, Jessi membawanya menjauh sehingga dia menatap temannya itu dengan raut wajah protes.
"Tentu saja aku menyukainya, oh! Bukan hanya aku saja tetapi hampir semua wanita, dalam status sendiri di Diamond Stars Group menyukai pria tampan itu."
Jessi kembali mendekat duduk di tempat sama meletakkan kembali kentang goreng milik Miley yang sejenak dia ambil barusan. Melihat hal itu Miley merampas cepat dan mengamankan cemilan kesukaannya itu.
"Aku pikir kau benar menyukai dalam arti, ya suka sesungguhnya."
"Aku tidak mengerti?"
"Ya! Kau menyukai pria itu seperti aku menyukai Jake sejak lama! Apakah masih tidak mengerti juga?"
Sejenak Miley menatap bingung tapi selanjutnya dia menatap temannya itu penuh arti.
"Jessi sayang ..."
"A, apa?!"
"Jangan bilang kau telah jatuh hati kepada Sang Yeob? Dan jangan bilang alasan kau mau menerima tawaran Ayahmu, setelah kau menolaknya keras semua itu sekarang dengan mudah kau terima? Jangan bilang jika karena satu nama yaitu Sang Yeob?"
Jessi melotot dan spontan melempar bantal sofa ke temannya itu, suara tawa keras Miley membuat dirinya kesal sendiri.
"Aku akan terus terang disini dan itu berdasarkan fakta. Tidak ada satu pun wanita mampu menolak pesona pria itu dia tampan, mempesona, pintar, tepat waktu dalam jam kerja serta penggemarnya banyak. Dia seakan benar sempurna khususnya di mata para wanita yang menyukainya."
"Aku bicara mengenai dia bukan berarti, aku menyukainya seperti apa yang kau pikirkan! Tidak akan pernah karena dia sungguh menyebalkan!"
"Menyebalkan?"
"Ya! Pria itu adalah pria pertama yang aku temui dengan sikap sedingin es! Bagaimana bisa kau mengatakan barusan jika penggemarnya banyak?!"
"Aku hanya bicara mengenai fakta Jessi oh iya, bagaimana pertemuan pertamamu dengan para pegawai disana? Apakah semua berjalan lancar?"
"Tentu saja karena aku pintar maka dari itu, semua selesai sesuai yang aku harapkan."
"Kau mengatakan barusan jika Sang Yeob adalah pria menyebalkan? Bagaimana bisa kau mengenalnya?"
"Kami bertemu tidak sengaja dua kali dan itu sudah lebih dari cukup, untuk aku mengatakan bahwa pria itu sangat menyebalkan. Seharusnya pertemuan selanjutnya aku memukul dia menggunakan heels-ku tapi! Bagaimana aku bisa melakukan hal seperti itu jika menatap lama matanya saja aku tidak bisa?! Dasar menyebalkan!"
Melihat temannya itu tersenyum lebar membuat Jessi menatap hal tersebut aneh.
"Bagaimana jika kau menginap disini? Kita bisa mengobrol banyak hal terutama dengan tema Sang Yeob? Kau pasti akan menyukainya dan rasa menyebalkan terhadap pria itu hilang secara cepat. Aku akan dengan senang hati menjawab setiap hal membuatmu penasaran mengenai bagaimana kehidupan pria itu, karena aku cukup ahli dalam mendapatkan sumber informasi mengenai dia."
"Aku akan menginap disini nanti, Sayang, ketika Jess Beauty tidak sedang sibuk seperti ini. Belum lagi hari ini aku belum ke sana memantau perkembangan produk kecantikan. Hanya memberikan tugas ringan kepada dua asistenku tidak juga bisa membuatku tenang begitu saja."
"Kapan kau mulai bergabung sepenuhnya di Diamond Stars Group?"
"Awal bulan depan."
_🌷_💄_🌷_
"Apakah anda menyukai saya? Nona Jessi yang terhormat?"
Sekilas adegan itu datang menghampiri Jessi saat dia sedang sibuk-sibuknya membaca laporan keuangan yang masuk pagi ini. Segera tahu bahwa itu tidak akan membuatnya dapat fokus pada pekerjaan Jessi meletakkan kasar map tersebut ke atas meja lalu menyandarkan punggung.
Seharusnya dia sudah dapat melupakan kejadian itu tiga hari lalu. Tapi kenapa bayangan mengenai sorot mata dingin, suara, sikap dan perkataan terus saja melanda pikirannya?
"Lee Sang Yeob, seorang pria yang berani sekali mencari gara-gara kepadaku." Gumamnya dengan raut wajah menahan kesal.
"Kau belum tahu akan berhadapan dengan siapa pria menyebalkan?! Bagaimana waktu itu saat kau bicara mengenai hal tersebut aku tidak mampu menjawabnya? Bagaimana bisa aku menjadi bodoh saat itu? Tidak dapat membuatku tetap menjadi wanita tangguh seperti biasanya? Hanya diam ketika kau menatap penuh mengejek melalui matamu? Bagaimana bisa aku menjadi seperti itu?!"
Jessi hampir saja menarik rambutnya sendiri jika tidak ingat dia sedang di kantornya sendiri, bukan berada dalam kamar mewahnya di apartemen dengan tingkat privasi tinggi.
"Astaga! Ini sungguh konyol sekali bahkan dengan mengingatnya lagi sudah lebih dari cukup. Dan untuk pertama kalinya ada seseorang berhasil menginjak egoku. Lalu setelah itu pergi begitu saja meninggalkan aku di ruangan besar itu sendirian? Yang benar saja!"
BRAK!
Memukul meja menggunakan kedua tangannya dan tidak sadar jika salah satu asistennya akan masuk ke dalam ruangan tapi diurungkan, lalu menutup kembali pintu ruangannya dengan sangat amat pelan.
"Awas saja! Aku tidak akan tinggal diam. Kau berani sekali mengusik hidupku pria bodoh menyebalkan! Aku akan membalasnya sampai di mana, kau memohon ampun dan mengemis minta maaf kepadaku!"
Jika sebelumnya dia menahan kesal namun sekarang dia tertawa keras. Seakan merasa cukup puas untuk hal-hal sudah tersusun secara otomatis dalam pikiran. Lalu mencari waktu yang tepat untuk memberikan pelajaran kepada seorang pria berani sekali mengusik hidupnya.
_🌷_💄_🌷_
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRETARY [END]
FanfictionThis work is protected under the copyright laws of the Republic of Indonesia ( Undang - undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 ) =================================== [ SUDAH TERSEDIA DALAM BENTUK BUKU ] Jessica Ho, 34 tahun. Wanita den...