Gadis pujaan

2.9K 526 32
                                    

Hampir semalaman Juniar dan Lucas begadang kalau saja mama tidak mengetuk pintu kamar Juniar karena suara mereka terdengar sampai keluar ruangan kamar.

"Jeno atuh lah! anterin si Ale sama Jinan sekolah!"

"Apa sih!? gue mau ketemu rekan bisnis Jun!" kesal Jeno ketika Juniar terus memaksa Jeno untuk mengantar Jinan dan Ale.

Sedangkan dua anak yang namanya tengah di ributkan malah sibuk menonton kartun Spongebob bersama Lucas. 

"BANG MASA GUE BONCENG EMPAT!!??" pekik Juniar.

Tanpa peduli Jeno meraih kunci motor, "Minta anter sama Juna, dah gue berangkat!" 

"Mas Juna kan berangkat kerja sama Bang Tama! Jenoo! JENOOO AJIG!" 

"Gue juga mau kerja Jun! biar ga di katain pengangguran, mulu sama lo!"

Juniar menghela nafas lelah mau tak mau ia harus mengantarkan dua adik nakalnya itu sekolah dengan satu motor, bonceng tiga saja mereka harus berdempetan apalagi sekarang mereka berempat di tambah personil baru.

"Lo yang bawa!" titah Juniar.

Tak lupa mematikan tv sebelum berangkat, Juniar juga tak lupa memasukan susu kotak dengan varian rasa yang berbeda ke dalam masing-masing tas adiknya.

"Ayo Jun!" seru Lucas di atas motor.

Melihat sisa jok yang hanya sedikit sekali Juniar lagi-lagi menghela nafas. Bokongnya pasti sakit karena ia duduk di paling ujung tepatnya di besi bukan di jok. Baru saja mereka keluar dari perkarangan rumah Lucas langsung menarik gas dengan kencang membuat Juniar yang berada di paling belakang memeluk Ale dan Jinan dengan erat.

"LUCAS!!! JANGAN NGEBUT-NGEBUT ANJ-- HUWAAAAA MAMAAA!!"

"Abang munduran dong! Ale kejepit nihh!!"

"Kalau gue mundur sedikit aja pantat gue ketemu sama aspal!" kesal Juniar.

Tak peduli dengan pertengkaran antara Ale dan Juniar, Lucas mengambil jalan tikus yang membuat Juniar semakin ketakutan.

"Jangan gila lo! pelan-pelan woi ini di gang sempit!" peringat Juniar.

Lucas menurunkan kecepatan sembari tertawa bahagia, "Jun lo juga sering boncengin gue lebih parah dari ini!"

"Ya tapi cuma berdua doang goblog! sekarang kita ber-empat. Lo ngebonceng adek-adek gue juga!"

Bagi Jinan, Juniar itu sama sekali tak asik! padahal di bonceng Lucas itu seru. Tapi abangnya yang satu itu payah, baru di bonceng seperti tadi saja sudah ketar-ketir.

"Bang Lucas ngebut lagi dong!!" ujar Jinan kegirangan.

Tentu saja mendengar request dari Jinan, Lucas kembali menarik gas ketika mereka tiba di jalanan besar yang membuat Juniar ketar-ketir berdoa sembari mengucap syahadat takut-takut kalau maut tiba-tiba menjemputnya. Tapi Juniar lebih takut kalau di tilang polisi, secara motornya ini adalah motor kesayangan Juniar, motor beat warna orange dengan nama Jono.

Berbeda dengan Juniar yang ketar-ketir akibat Lucas yang mengendarai motor, Ale sibuk berteriak meminta Juniar untuk mundur karena terjepit di antara Jinan dan Juniar. Satu motor yang di tumpangi 4 orang sekaligus di tambah Ale dan Juniar bertengkar di atas motor membuat mereka menjadi tontonan orang-orang  di pinggir jalan

Jinan malah tertawa bahagia membuat Lucas juga ikut tertawa walaupun Lucas duduk di ujung jok hingga badan besarnya benar-benar menempel dengan stang motor.

Perjalanan yang singkat berkat Lucas, namun juga sial bagi Ale dan Juniar. Kenapa?? karena Juniar tak bisa bergerak sedikitpun, posisinya yang duduk di antara ujung jok dan besi, Juniar hampir jatuh di sebabkan Lucas yang menabrak polisi tidur dengan kecepatan hampir 80km/jam.

JUNIARKA || HAECHAN✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang